Share

Rindu Ayah

"Bu, makan dulu, ya!" Kendra duduk di samping Herni. Di tangannya ada sebuah mangkuk yang berisi bubur. Sejak tadi pagi Herni belum makan apapun, sehingga dokter mengharuskannya untuk makan sesuatu. Apa saja, asalkan bertekstur lunak.

Dan Kendra memilih bubur ditambah segelas susu, untuk pengganjal perut sang ibu. Sungguh besar harapan Kendra, ibunya mau makan agar kondisinya bisa lebih baik lagi.

Namun, semua harapan Kendra tak seperti yang pria itu harapkan. Herni justru mendorong bubur yang ada di tangannya, sehingga bubur berserakan di lantai, dengan mangkuk yang terbelah menjadi dua bagian.

Kendra menarik napas. "Kenapa, Bu? Apakah Ibu tak ingin sembuh?"

"Ya, jangankan sembuh. Untuk hidup pun aku tidak mau," dengus Herni, menatap sinis kepada Kendra. Entah kenapa, ia sangat membenci Kendra yang kini terlihat lebih membela Naya dibandingkan dirinya.

"Bu,"

"Aku bukan ibumu. Melihat dari caramu memperlakukan aku, sudah jelas bagiku kamu lebih memihak kepada wanita itu. Jadi kepadany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status