Share

Bab 42. Lebih Memilihmu

Mata Luna mengerjap beberapa kali. Rasa sakit di kepalanya sedikit membuatnya kesulitan membuka mata—akibat dia meloloskan rintihan sakit. Gadis itu memijat pelipisnya demi mengurangi rasa sakit. Namun, detik di mana dia memijat keningnya—ada handuk terjatuh.

Luna sedikit terkejut handuk kecil khusus kompresan demam ada di hadapannya. Raut wajahnya berubah menjadi bingung. Dia tak tahu ada apa dengan dirinya sampai dikompres. Apa dia sakit? Jika iya, kenapa dia tidak sadar?

“Selamat pagi, Nona Luna.” Seorang pelayan melangkah masuk ke dalam kamar sambil membawakan nampan yang berisikan soup dan juga obat.

Luna menatap sang pelayan yang sudah ada di hadapannya, menatap sang pelayan mengantarkan semangkuk soup hangat dan juga obat. “Itu obat apa?” tanyanya pelan dan bingung.

“Ini adalah obat untuk menguatkan stamina Anda yang sempat menurun.” Pelayan meletakan obat itu ke atas meja. “Namun sebelumnya, saya sarankan Anda untuk memakan soup lebih dulu, selagi soup masih hangat.”

Luna mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status