Share

16. Kegamangan hati.

Ceklek!

Pintu kembali terbuka. Aku menoleh ke arah pintu, menatap suamiku yang baru saja masuk dan melonggarkan dasi di lehernya yang mungkin terasa mencekik.

"Kamu jam segini baru mandi sayang? Memangnya dari mana?" tanya Mas Dika padaku. Aku tersenyum tipis. Tak ada sedikit pun niat untuk mendekat dan membantunya seperti biasanya.

"Tadi ketemu teman sebentar, biasa lah Mas," jawabku.

"Arisan lagi? Bukannya baru beberapa hari yang lalu kamu arisan, kan?" tanyanya lagi.

"Nggak arisan. Cuma ketemu teman lama aja, jadi ngobrol dan nostalgia saja," balasku. Aku berdiri dan berjalan ke lemari pakaian. Mengambil pakaianku dan memakainya, menggantikan bedtrobe yang aku gunakan.

Mas Dika memelukku dari belakang. "Wangi banget sih kamu sayang. Bikin Mas kangen kamu," Mas Dika mengecup leherku. Membuat tubuhku sedikit meremang. Udara dingin serta hujan membuat dekapannya terasa hangat di tubuh ini.

"Mas kamu baru pulang kerja. Pergi mandi dulu sana! Baumu asem," ujarku menolak perlakuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status