Share

64. Membangunkan induk singa

Lima hari setelah persidangan. Aku mendatangi rumah lain yang diberikan Mas Dika pada Sukma. Setelah mendapat kabar jika putraku saat ini berada di sana. Dengan mengendarai mobilku, akhirnya aku tiba di depan rumah itu. Rumah yang berada di pinggiran kota, rumah yang tidak terlalu besar namun halamannya cukup luas di bandingkan rumah yang ia tempati dulu.

Aku tertawa lirih, ternyata kamu begitu memanjakan istri mudamu ini, Mas. Sehingga kamu memberikannya dua rumah.

"Kamu ini bodoh sekali! Hanya seperti itu saja tidak bisa! Dasar bodoh!" bunyi teriakan Sukma menggema di dalam rumah hingga keluar. Di selingi suara tangis bocah perempuan, membuatku yang masih berada di depan teras mengernyitkan dahi. Siapakah gerangan yang sedang ia marahi itu?

Hatiku langsung berdetak tak enak. Aku berjalan mendekat secara perlahan. Lebih tepatnya mengendap-ngendap.

"Dasar bodoh! Lihat itu, gara-gara kamu anak saya nangis! Kamu ya ... rasakan ini!" suara bentakan Sukma kembali menggema. Dari suaranya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status