Share

#48. Menurunnya Penggelapan Jiwa

Sore hari, Alice duduk tenang di ruang santai dalam kamar. Memandangi suasana luar yang tenang nan damai. Lingkungan hijau penuh tanaman bunga sebentar lagi akan sirna ketika musim dingin datang. Dan saat itu, dia juga sudah tinggal di Kuil sampai musim semi tahun depan tiba.

"Nona, semua sudah siap. Kita berangkat sekarang?"

Alice tersadar dari lamunan, berhenti minum teh kemudian bangun. Tubuhnya sempat goyah karena pusing mendadak, beruntung Ah Bing dengan gesit berlari ke sisinya, "Kepalaku sangat pusing, suruh salah satu pelayan memanggil Da Yuan kemari. Kita berangkat sekarang, lalu kau ambilkan beberapa obat untukku. Jika ada, bawakan obat tidur juga, aku tidak yakin tubuhku akan tahan naik kereta kuda terlalu lama."

"Nona ..." Ah Bing memasang wajah anak anjing memelas. Kedua mata kecilnya berair hendak menangis. Ah Bing berpikir sang Nona telah putus asa untuk hidup karena tidak bisa menjadi Putri Mahkota, sehingga berakhir menjadi seorang Biksu yang setia kepada Buddha. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status