Tombol di meja kasir, Dinan memencetnya. Sebuah pintu terbuka dari balik tembok berlapis baja. Ternyata itu ruangan yang sempit, mungkin hanya cukup untuk dua orang. Dinan memasukkan Dion ke dalamnya.
Di ruangan kecil itu ada makanan yang dibungkus, cukup untuk beberapa waktu lamanya. Dinan merasa menjadi orang yang menyusahkan. Dia merasa lemah sekarang, dia teringat kedua orangtunya meninggal karena melindunginya dia dan adiknya.
Hal ini tak boleh terulang lagi.
Paman Agra selama ini selalu menolongnya, meskipun hidupnya sendirian dia sering berkunjung ke rumah Dinan, dan kadang membantu memberi uang untuk menambah biaya sekolah adiknya.
Tidak lagi! Dinan tak boleh terus menyusahkan orang lain. Dinan kini harus memutuskan, dia tak mau menjadi beban lagi.
Dinan melihat adiknya yang ketakutan, ”Tunggu disini, Kakak akan menjemput paman Agra. Kamu tak boleh keluar sama sekali. Apapun yang terjadi jangan keluar dan makan roti dan minum disini. ”
Dion ketakutan, namun Dinan memberikan dorongan dan agar Dion menjadi berani. Ada makanan di dalam ruangan bunker itu. Dinan menutup pintu besi itu dengan rapi. Di dalam bunker juga ada tombol untuk membuka bunker.
Dinan keluar dari minimarket, dilihatnya Paman Agra sedang menghadang para monster dari arah depan. Semakin dekat para monster itu, paman Agra tanpa di duga tiba-tiba muncul celah kecil di sisi kanannya. Paman Agra memasukkan tangannya ke lubang dimensi kecil itu.
Dan, sebuah kapak besar keluar dari portal kecil dan kini dipegang oleh Paman Agra, terlihat keren. Benar, paman Agra adalah seorang Hunter. Dia menyembunyikan itu semua dari Dinan.
Paman Agra juga tidak pernah memasuki Portal Dimensi, berarti memang dia menyembunyikan dirinya sebagai seorang Hunter. Beberapa orang lolos dan lari melewati Paman Agra, salah satu monster bercapit menerjang maju.
Brusshhh!
Paman Agra menghempaskan kapaknya, meski sudah terlihat berusia 40an kekuatannya besar, energi terlihat meluap. Satu monster itu terpental dan menabrak gedung, tubuh monster itu langsung terkulai jatuh.
Luar biasa! Dinan kagum dengan kekuatan Paman Agra.
Namun, itu baru satu makhluk kepiting, beberapa sudah merangsek ke depan lagi. Paman Agra menahan dengan shield yang muncul dari kapak besarnya. Satu, dua, tiga monster kepiting itu masih bisa ditahan. Namun, beberapa monster lagi datang merangsek.
Shield dari kapak Paman Agra mulai terlihat berat, Agra terdorong ke belakang. Beberapa monster kembali merangsek. Agra terlihat kewalahan menahan mereka semua. Dinan ikut panik.
Dor! Dor! Dor! Drrrtt! Drrrrtt! Drrrrrtt!
Suara rentetan tembakan memekakkan telinga. Satuan prajurit datang dan menembaki para monster. Mereka adalah pasukan khusus negara, mereka datang setelah mendapatkan laporan portal crash.
Dinan merasa lega, para prajurit juga merupakan Hunter meskipun dengan rank rendah mereka bisa mendapatkan pekerjaan sebagai pasukan pemerintah.
Para prajurit terus memuntahkan tembakan, para monster kepiting terluka dan darah terciprat. Paman Agra lebih mudah menghantam para monster itu dengan kapaknya. Pertarungan mulai bisa dikendalikan. Dinan menonton dari depan minimarket.
Para prajurit itu juga ada yang sigap mengatur dan mengevakuasi warga sipil. Setiap orang memang bisa membangkitkan kekuatan, namun ada juga yang masuk ke menara dan hanya di lantai satu dan itupun tidak lulus. Mereka log out dan kembali ke dunia kembali dengan skema portal dimensi. Entah, siapa yang merancang portal dimensi sehingga bisa menampung awakening manusia dan pembangkitan kekuatan mereka.
Para tentara sepertinya bisa mengatasi para monster dibantu paman Agra. Mayat para kepiting raksasa itu bergelimangan di sekitar mereka. Dinan mendekati paman Agra, para tentara juga mendekat.
Paman Agra sedikit mendesah, kenapa di distrik yang miskin seperti ini, para Hunter jarang mau membersihkan portal dimensi hingga terjadi portal crash. Tentara pun kesulitan jika terjadi di distrik kecil, tentu saja itu juga karena bayaran para Hunter sangat kecil untuk daerah kecil dan juga celah dimensi dengan rank rendah.
Para Hunter itu, ternyata juga mencari keuangan dan juga popularitas. Dinan merasa para Hunter juga sering memanfaatkan situasi hanya untuk kepentingan mereka saja. Apalagi, mereka juga bekerja di bawah institusi bernama Guild. Ketidakadilan semakin terasa, para Hunter mengejar uang dan popularitas.
Namun, tidak seperti paman Agra, tentu saja tak semua Hunter seperti itu.
”Paman hebat!” Dinan mendekati Paman Agra.
Para Tentara mulai mengalungkan senapan mereka, senapan mereka juga canggih, peluru yang digunakan adalah berbahan mitril yang khusus digunakan untuk bisa melukai kulit yang keras seperti kulit monster yang tebal.
Kuukkkk! Kuukkkk! Kuukkk!
Sebuah suara menggelegar dari arah utara. Cukup membuat bulu kuduk merinding. Apa lagi itu?
Apakah?
Para tentara segera bersiap siaga kembali, mereka memegang senjata mereka dan mengarahkan ke depan, para tentara itu berjumlah sekitar 20 orang.
Dari gedung yang tinggi, muncul capit super besar dan menjepit pojok bangunan itu. Capit itu menjepit bangunan sekira tingginya 10 meter.
Lalu, muncul kepala monster kepiting yang besar di atas capit yang tinggi itu, kepalanya menyembul dari celah gedung. Matanya besar dan biru, menonjol keluar, menyeramkan. Dinan biasa melihat monster di televisi, kali ini dia melihat lagi di hadapannya, mirip saat kematian kedua orangtuanya dulu.
Monster itu mulai masuk ke jalan, separuh badannya mulai keluar dari celah gedung, gesekan tubuhnya membuat tembok bangunan yang dilewatinya retak dan roboh beberapa semennya.
Tentara segera sigap, mereka memberondong dengan tembakan bertubi-tubi kearah monster kepiting besar itu.
Itu Bos monster di portal dimensi. Dia keluar. Ya, untuk bisa menutup portal dimensi, para Hunter harus mengalahkan bos monster di dalam portal dimensi yang dimasuki.
Bos monster itu berteriak lagi, Kuukkkkk!
Semua monster kepiting yang kecil tiba-tiba berhamburan datang. Seolah mereka dipanggil oleh raja mereka. Mereka datang dari beberapa celah, bahkan dari atas gedung. Kini, Dinan dan para tentara terkepung.
Drrrttt! Drrrttt! Drrrrttt!
Rentetan tembakan memekakkan telinga. Para tentara bersusah payah menembaki para monster. Mereka terlatih dengan baik, para monster kecil berjatuhan dan tumbang terkena tembakan.
Dinan jongkok dan menutupi kepalanya, dia melihat paman Agra membelakanginya dan menatap bos monster kepiting yang berjalan mendekati mereka. Bos monster itu semakin dekat, hentakan kakinya seolah menimbulkan getaran yang menakutkan. Dinan hampir saja ketakutan dibuatnya, dia seperti merasa ini adalah akhir hidupnya. Bagaimana dengan adiknya? Dinan harus berani!
Dinan mencoba berdiri tegak meski gemetaran. Dia melihat para monster yang kecil sudah banyak yang tumbang oleh tembakan cepat dari para tentara. Mereka benar-benar terlatih, berkat mereka, Dinan bisa aman.
Saat Dinan melihat bos monster, Tangan besar bos monster itu menyambar kearahnya. Serangan tangan raksasa itu menuju kearah Dinan dan Paman Agra. Dinan melihat hantaman itu, capit yang besar dan tajam, mengarah padanya dan Paman Agra.
Para tentara melihat hal itu, mereka menembaki tubuh raksasa yang merupakan bos monster itu. Mereka mencoba menahan dan memberi waktu pada Agra dan Dinan untuk dapat melarikan diri. Namun, tembakan mereka seolah tak berarti. Monster itu terluka namun seolah tetap mengamuk
Ahhhhh! Dinan merasa dirinya akan mati. Tamatlah Aku, begitu pikir Dinan.
Duag!
Dinan menyaksikan kekuatan tempur dari paman Agra, Dinan tak menyangka jika paman Agra memiliki kekuatan yang hebat seperti itu. Paman Agra menggunakan shield magic besar berwarna kuning portable, yang menahan serangan bos monster kepiting itu.Namun, Shield itu pecah karena serangan kuat dari Bos Monster. Paman Agra terpental bersamaan dengan Dinan yang ikut terpental, mereka menatap tembok.Paman Agra terluka, Dinan juga terluka karena serangan dari Bos Monster itu.Dinan bangun dan melihat paman Agra kesusahan untuk bangun. Di sisi lain, para tentara bersembunyi di balik mobil di pinggir jalan atau tiang, mereka terus menembaki bos monster kepiting besar itu. Paman Agra lebih terluka karena membuat tameng untuk dirinya dan Dinan.Punggung Dinan terasa sakit, sepertinya lebam. Dinan berusaha bangkit, dia menuju kearah Paman Agra yang terluka dalam cukup parah. Dinan membantu paman Agra bangun.”Kau tidak apa-apa Paman?” Dinan memegang bawah pundak tangan kanan Paman Agra. Membantu P
Ujian menara di mulai, Dinan dan Raymond bersama memulai tes mereka di dalam ujian lantai pertama.Prang! Brakk!Suara senjata beradu. Dinan demikian kuat menghantamkan pedangnya dan bertabrakan dengan kayu milik manusia hijau pendek itu. Pedang kayu milik makhluk hijau itu pecah, senjata Dinan pun menembus bahu makhluk itu. Satu Goblin itu terbunuh.Saking kuatnya, pedang Dinan menancap dalam tubuh makhluk itu dan susah diangkat. Raymond gemetaran dan bahkan tak bisa bergerak. Raymond ketakutan hingga dia terjatuh.Salah satu makhluk hijau memukul Dinan. Dinan terjatuh dan pukulan kuat menghantam kepalanya.Beepppp!Instal ulang fisik dimulai....3... 2... 1...Ready!Mata Dinan terbuka lagi. Silau.Cahaya mulai redup, ada pintu melengkung dan lelaki bercahaya dengan lilitan kain di kepalanya menyapanya kembali.”Selamat datang, Hunter Dinan!” Lelaki bercahaya itu menatap Dinan.Dinan mulai paham, dirinya dihidupkan kembali.”Anda akan siap memulai pembangkitan kembali, silakan lewa
Lantai 51[Anda berada di Middle Earth, tempat terpisah dari dimensi dunia dan menara]Lelaki pemandu duduk di depan maja, Dinan pun diminta ikut duduk. Setelah melalui 50 lantai dan bertarung dengan bos monster dari tiap lantai. Dinan sudah mendapatkan skil-skill kuat.Administrator tertarik dengan Dinan, dia membawanya ke Middle Earth. Administrator itu sudah memperhatikan Dinan sejak sendirian di lantai 11 dan berjuang sendirian melawan monster. Dia melebihi ekspektasi dari Administrator. Kematian yang tak terhitung jumlahnya karena melawan monster kuat. Dinan tak menyerah dan tak peduli dengan rasa sakit.”Namaku, Kasa. Aku menghargai tekad kuatmu, Dinan. Aku akan memberimu dua informasi penting yang akan membuatmu memilih untuk terus bertahan hingga lantai 100 atau berhenti.”Benar! Sejauh ini, Dinan merasakan sudah mengalami rasa sakit akan kematian dan diinstal ulang kembali. Apakah ada rahasia yang disembunyikan oleh menara ujian ini?”Baiklah, Ka .., Kasa. Saya akan mendengar
Gedung-gedung hancur berantakan, seperti kiamat terjadi dan tidak ada manusia sama sekali. Sepi. Dinan memasuki sebuah kota, gedung pencakar langit memenuhi pandangannya. Jalanan sepi dan hanya terlihat mobil yang berhenti di pinggir-pinggir jalan. Sepi dan tidak ada manusia.[Kalahkah King of Hell, Belial. Puncak dari segala kejahatan! Kalahkah Belial, anda akan lulus di lantai 99 dan memasuki lantai 100]King of Hell, Belial! Raja dari neraka, sepertinya Dinan harus mempersiapkan diri dengan baik. Dia memasang armor yang kuat dan bersiap untuk bertarung melawan Belial. Entah musuh seperti apa yang akan keluar dan itu pasti mush yang sangat kuat karena ini adalah lantai 99.Musuh yang akan muncul pastilah lebih kuat dari semua lantai yang sudah diselesaikannya. Setiap monster yang muncul di lantai yang naik ke atas, semuanya adalah musuh yang disesuaikan dengan lantainya. Hadiah lebih tinggi, pencapaian lebih tinggi dan tentu saja level akan meningkat.”Status!” Dinan ingin melihat s
Jumlah Uzain yang terus menyerang Dinan tidak ada habis-habisnya. Dinan terus melakukan serangan kuatnya dan menghampaskan setiap Uzain yang menyerbunya. Dinan tidak ingin mati lagi, dia sudah menemukan cara untuk menguatkan kekuatan armor dan juga kekuatan jubahnya.Dinan membeli di shop dan menggunakan poin yang besar untuk meningkatkan level Defense Armor hingga ke puncaknya. Begitupun dengan jubah panjangnya, dia meningkatkan levelnya karena jubah itu sangat kuat menahan panas sekuat apapun.Pertarungan dimulai kembali. Pasukan Uzain terus menyerbu, Dinan menghadang mereka dengan kekuatan pedang penuhnya. Pedang Fire Dragon bahkan menciptakan bayangan naga yang mampu keluar dari pedangnya dan memakan semua Uzain yang berada di jangkauannya.[Anda membunuh 50 Uzain, 1.500.000/10.000.000]Blaarrr!Ledakan besar terjadi dari tumpukan Uzain yang sudah menggunung tinggi di atas Dinan. Dinan terkena kobaran api yang besarnya seperti ledakan sebuah nuklir besar dan menghancurkan satu pul
Dinan bertahan dari Api yang meledak di seluruh tempat, kekuatan Belial sunguh luar biasa dengan apinya yang berkobar-kobar.[Defense Armor menahan api dari Belial! Kerusakan 20 persen]Defense Armor sudah diupgrade dengan tingkat tertinggi namun masih bisa tembus oleh kekuatan dari Belial. Sungguh luar biasa kekuatan api yang dikeluarkan dari ledakan Belial.Dinan merasakan panas yang luar biasa, Dia masuk dalam jangkauan ledakan yang besar dari Belial. Belial kembali berteriak dan melihat Dinan yang terpental karena ledakan apinya tadi.”Sejak aku diciptakan, aku menunggu momen ini. Aku menunggu seorang manusia yang datang untuk aku habisi. Aku diciptakan untuk menghadang manusia yang akan melewati dimensi ini. Sejak itu aku menunggu hingga saat ini, aku sudah bosan! Kamu datang juga, Manusia!”Dinan kaget, baru kali ini dia menemukan monster yang dapat berbicara dengan manusia. Dan dia mengatakan kalau selama ini diciptakan? Artinya dia khusus diciptakan di menara ini untuk menjadi
Lantai 100 akan segera dimasuki oleh Dinan, dia tidak tahu musuh seperti apa yang akan dihadapinya. Tinggal selangkah lagi untuk untuk menyelesaikan menara. Dinan hanya ingin segera lulus dan menemui Adiknya.Lalu, rahasia untuk mengubah dunia bisa dilakukan jika dia menyelesaikan lantai 100. Ada rahasia apa yang ada di dalamnya. Apakah hal itu mungkin terjadi?[Hadiah dan pencapaian sedang dihitung]Dinan duduk dan menancapkan pedangnya di punggung Belial yang sudah diam tak bergerak. Dinan pun berpikir bahwa di depannya masih ada lantai ke 100. Selangkah lagi untuk menyelesaikan menara dan mendapatkan informasi soal mereset ulang dunia.Mengembalikan kehidupan orangtuanya? Apakah kematian orangtuanya berhubungan dengan menara ujian?Pertanyaan demi pertanyaan masuk ke dalam pikiran Dinan.Dinan pun merasa sudah cukup kuat untuk melindungi keluarganya saat ini. Sebelum masuk ke lantai 100, Dinan ingin istirahat sebentar dan menikmati udara di lantai 99. Dari lantai satu hingga saat i
[Hunter Dinan, selamat datang di lantai 100]Dinan dipindahkan seperti pecahan cahaya yang memisahkan tubuhnya. Splash![Abras, Pencipta menara di seluruh dunia menunggu anda]Lantai 100? Dan di sini adalah tempat pencipta dari kekuatan menara? Dia bernama Abras. Apakah Dinan akan bertarung melawan dari pencipta menara?Sosok yang menciptakan menara ujian, pastilah orang yang sangat kuat karena dia sudah menghasilkan banyak manusia dengan kemampuan tinggi. Mereka menjadi Hunter dan memiliki kemampuan dengan kriteria kekuatan masing-masing.Ruangan yang kini dilihat Dinan adalah seperti berada di angkasa dengan gemerlap bintang dan galaksi yang terlihat mempesona. Sesosok makhluk seperti manusia tengah membelakangi Dinan. Dia memakai terlihat memakai armor di kepalanya. Jubah panjang menutupi punggung sosok lelaki tersebut.Sosok di depan Dinan itu pun berbalik dan lelaki dengan wajah tertutupi oleh helm armor. Di sekujur tubuhnya, dia juga memakai armor yang menutupi seluruh tubuhnya.