"Apa kau sedang menyingkirkan aku untuk bisa merebut Alice? Aku tahu kalau masih mencintai istriku makanya kau mencampakkan Jane begitu saja setelah dia mendapat musibah," ujar Daniel sambil menatap tajam mata Mark.Mark tersenyum sinis lalu ia berkata. "Ryo ... apa dia yang mengatakan omong kosong ini? Aku tidak percaya kalau dia bisa mengkhianatiku seperti ini.""Fuck!! Jangan asal menuduh orang, kalau kau sudah tidak mencintai Alice lalu kenapa kau meninggalkan Jane seperti seorang pengecut?!" Sengit Daniel, meskipun suaranya pelan akan tetapi sarat dengan ketegasan dan amarah."Itu adalah urusanku dan kau tidak berhak mengatur hidupku, Kak!! Kau yang selalu memaksaku untuk segera menikahi Jane meskipun aku tidak mencintainya, kau selalu mengatur hidupku tanpa pernah mau bertanya kehidupan apa yang ingin kujalani," bentak Mark sambil menggebrak meja."Itu karena kau duluan yang memberi harapan kepada Jane, Bangsat!! Kau boleh menolak Jane dan kau bebas mencintai siapapun kecuali Al
Ryo menggandeng tangan Jane masuk ke dalam gereja yang sudah terlihat sepi karena para jemaat sudah pergi setelah melakukan ibadah pagi, sang pimpinan Yakuza dengan beraninya mendekati pastor sambil menggenggam erat tangan Jane lalu bertanya. "Bisakah anda menikahkan saya dengan wanita ini sekarang?"Daniel dan Alice yang berada tepat di belakang Ryo reflek saling menatap, pasangan suami istri itu tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka akan keputusan yang telah dibuat oleh Ryo. "Apa?!! Menikah?!!" Pekik Daniel dan Alice bersamaan."Ryo, lepaskan!! Apa kau sudah gila?! Kau sudah melewati batas," ujar Jane sembari mengibas tangan Ryo."Mungkin ini terdengar gila bagimu, Jane. Tapi sekarang ini aku benar-benar serius dan aku tidak pernah main-main jika itu menyangkut pernikahan," jawab Ryo sambil menatap mata Jane."Ryo, jangan main-main!! Aku sudah hampir gila dengan kelakuan Mark dan sekarang kau juga melakukan hal yang sama," semprot Daniel."Maaf, sebenarnya ada apa ini? Kenap
"Jane, aku tidak akan memaksamu untuk melayaniku dan aku akan menunggumu sampai kau benar-benar siap melakukannya. Jangan khawatir dan jangan buat dirimu stress karena itu tidak bagus untuk kandunganmu," ucap Ryo penuh pengertian."Ryo, kenapa kau begitu baik kepadaku?" Tanya Jane sembari menatap mata Ryo yang penuh kehangatan serta rasa cinta."Karena kau adalah wanita yang baik dan kau pantas untuk mendapatkan kebaikan dari semua orang termasuk dari suamimu," jawab Ryo dengan suara yang lembut. "Sekarang beristirahatlah dan jangan pikirkan apapun," titah Ryo sembari merebahkan istrinya ke ranjang dan menyelimuti Jane sambil tersenyum."Ka ... kamu tidak tidur?" Tanya Jane."Tentu saja aku akan tidur tapi aku akan tidur di sofa untuk kenyamanan kita berdua," jawab Ryo sembari mengusap lembut pipi Jane. "Tidurlah yang nyenyak dan kalau kau butuh sesuatu atau apapun itu jangan sungkan untuk membangunkanku," imbuhnya.Ryo mengambil bantal dan juga selimut di dalam lemari lalu ia berjala
"Mama ...." Lutut Ryo seketika lemas lalu tubuhnya mengangsur turun lalu bersimpuh di depan peti jenazah sang mama yang berlumuran darah.Kondisi jenazah Mary sangat mengenaskan. Mata membelalak, lidahnya terjulur keluar dengan tubuh yang dipenuhi lebam biru keunguan dan di lehernya terdapat bekas jeratan tali yang membuktikan kalau kematian ibu kandung sang pimpinan Yakuza itu karena mati digantung.Akan tetapi ada satu hal yang membuat bingung keluarga adalah bekas tembakan di kening yang memunculkan banyak spekulasi atau dugaan kematian wanita berusia 60 tahunan tersebut. Apakah Mary meninggal karena digantung terlebih dahulu lalu keningnya ditembak? Ataukah kematian Mary disebabkan oleh tembakan di kening kemudian jenazahnya baru digantung?Entah harus dengan kata apa untuk mendeskripsikan kekejaman pimpinan gengster kalajengking saat menghabisi satu per satu keluarga Myers, tapi yang pasti Jonathan akan terus membunuh keluarga Myers hingga tetes darah yang keturunan yang terakhi
Pukul 03.45 pagi hari.Ponsel Ryo yang diletakkan di atas nakas bergetar, tangannya meraih ponsel lalu membaca pesan yang dikirimkan oleh sang tangan kanan yakni Yamaguchi. Matanya yang semula menyipit saat melihat layar ponsel seketika melebar setelah membaca pesan singkat, Ryo yang hendak bangkit dari ranjang tertahan oleh tubuh Jane yang sedang tertidur pulas di dadanya.Ryo memindahkan kepala istrinya dengan sangat hati-hati agar Jane tidak terbangun, kakinya berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar kembali segar. Setelah selesai berpakaian, Ryo mencium kening istrinya sambil menutupi tubuh Jane yang masih telanjang dengan selimut dan setelah itu ia pergi meninggalkan kamarnya."Tuan Ryo, anda mau pergi kemana di pagi buta begini?" Tanya Ken yang kebetulan sedang mendapat tugas jaga malam."Aku ada urusan dan akan segera kembali. Tetap waspada karena Jonathan sedang mengincar keluarga ini untuk dihabisi," jawab Ryo tanpa menatap Ken saat masuk ke dalam mobilnya.Dahi K
"Daniel, kau mau pergi kemana?" Alice menghalangi langkah kaki suaminya yang sedang bersiap untuk pergi ke Lake Placid."Babe, aku akan segera kembali setelah membunuh pelacur sialan yang telah mencuri data perusahaanku," ucap Daniel sembari menyelipkan pistol desert eagle ke belakang bajunya."Kirim saja Steve dan Frank untuk pergi ke sana, aku membutuhkanmu dan aku tidak mau kau pergi kemana-mana," balas Alice, ia mencengkeram kerah baju Daniel sambil menatap wajah suaminya.Daniel mengusap lembut pipi Alice, diciumnya bibir merah merona dengan penuh hasrat yang sesekali ia gigit. "Babe, aku janji akan segera pulang dan aku ingin kau menyambutku dengan lingerie seksi dengan kain tipis terawang di bagian payudara. Katakan iya dan aku akan kembali dalam waktu yang singkat," ucapnya."Aku akan memakainya tapi kau harus pulang secepatnya," ucap Alice.Daniel mencium perut istrinya kemudian berpamitan kepada Andrew yang masih tertidur, setelah itu sang CEO gagah berangkat bersama dengan S
Ryo, sang pimpinan Yakuza kembali dihadapkan dengan musuh bebuyutannya sekaligus musuh yang mempunyai kemampuan setara dengannya. Kedua pimpinan gengster memang terkenal sangat kejam akan tetapi Ryo masih memiliki sisi kelembutan dan hal ini berbanding terbalik dengan Yukio Ishihara, sang pemimpin gengster Dragon itu bahkan tidak segan menghabisi nyawa wanita dan anak-anak yang tidak berdosa.Ryo tidak menyangka kalau Jonathan bisa bekerja sama dengan Yukio setelah sang pimpinan gengster Bloods berhasil dihabisi oleh Daniel, lelaki berperut sixpack itu sangat takut jika istri dan saudari iparnya sampai jatuh ke tangan musuhnya karena Yukio pasti akan menyiksa wanita yang menjadi tawanannya tanpa ampun yang sama saja dengan kematian."Pergi dari rumahku, Yukio!! Berani sekali kau menyerang rumahku!!" Ryo meneriaki musuhnya dan meluapkan kemarahannya karena telah berani menyerang rumah, tentu saja ini tidak sesuai dengan perjanjian perang antar gengster yang telah disepakati keduanya."
"Akhirnya kita bisa bertemu lagi setelah peperangan terakhir kita, Daniel." Jonathan menodongkan pistol ke kepala Daniel.Jonathan berjalan mendekati Jane lalu menarik lengan langsing sang wanita, ia menggunakan wanita yang telah ia gagahi secara paksa sebagai sandera untuk bisa mengancam Daniel yang hendak melawan saat Yukio merampas pedang samurai yang dipegang oleh sang CEO. "Kalau kau berani melawan, aku tidak akan segan untuk meledakkan kepala cantik Jane," ancamnya."FUCK!!" Daniel yang sedang tersudut langsung dilumpuhkan oleh Yukio, kedua kakinya ditendang hingga kedua lututnya terbentur lantai dalam posisi berlutut."Lepaskan Jane!! Lawan aku kalau kau berani dan jangan pernah kau berani menyentuh atau menyakiti Jane," ujar Ryo."Melawanmu yang tengah sekarat?1" Jonathan tertawa terbahak-bahak dan ia menatap remeh kepada Ryo.Tangan Jonathan menyusup masuk ke dalam baju Jane, masuk semakin dalam untuk mencari payudara indah yang pernah ia nikmati. Jonathan meremas kasar payu