Share

Bab 155. Ketakutan Terbesar Daniel.

“Aku telah membunuh Jonathan dengan cara yang hina dan menyakitkan,” beber Daniel kepada Ryo.

“Benarkah? Aku bahagia mendengarnya hanya saja aku merasa sedikit kesal karena tidak bisa membalaskan dendam atas rasa sakit yang diderita oleh Jane,” balas Ryo.

Daniel yang tadinya sedang berdiri menghadap jendela kini berjalan mendekati ranjang sepupunya, ia mendaratkan bokongnya di kursi yang berada di samping ranjang. “Aku sudah melakukannya untuk Jane, tidak ada yang perlu kau kesalkan lagi karena semuanya telah berakhir. Sekarang kita akan hidup dengan damai dan bahagia,” ucapnya.

“Jangan cepat puas dulu, Daniel. Maih ada banyak masalah yang belum terselesaikan meskipun musuh besar kita sudah mati, masih ada Mark dan juga sisa anggota gengster kalajengking yang akan menjadi ancaman besar jika kita tidak segera tangani,” ujar Ryo.

“Mark? Si bocah pembangkang itu memangnya bisa apa? Mark bukanlah ancaman besar bagiku,” timpal Daniel.

Ryo menghela napas panjang sambil menatap wajah sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status