"Bagaimana keadaan Alice? Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Daniel tidak sabaran kepada dokter yang baru saja memeriksa keadaan Alice.Sang Dokter menghela napas panjang sambil memasukkan stetoskop ke dalam tas kerjanya, bibirnya terkatup matanya bergerak memutar ke atas seakan-akan ia sedang berpikir atau mungkin sedang merangkai kata-kata yang tepat untuk menyampaikan diagnosanya kepada Daniel agar tidak memancing temperamen sang CEO yang buruk."Hei, apakah ada yang salah? Kenapa kau tidak berbicara? Apakah Alice sakit parah?" Daniel kembali memberondong sang dokter dengan banyak pertanyaan."Nyonya Alice sedang hamil dan usia kehamilannya memasuki minggu yang ke-tiga," ucap sang Dokter yang membuat Daniel dan Mark terperangah."A–apa? Hamil? Alice sedang hamil ...?!!" Daniel memekik kencang untuk memastikan kalau telinganya tidak salah mendengar."Benar, nyonya Alice sedang hamil. Akan tetapi kandungan nyonya Alice sangat lemah sehingga beliau harus banyak-banyak beristirahat dan
Helena tersentak kaget mendengar kabar kehamilan Alice yang dibocorkan oleh dokter Foster kepadanya, wanita itu tidak menyangka kalau Alice bisa hamil secepat ini dan itu berarti posisinya sebagai nyonya besar Myers benar-benar telah disingkirkan oleh Alice. Bahkan kekayaan Daniel yang selama ini ia incar terancam kandas karena Daniel pasti akan mengalihkan kekayaannya untuk Alice dan anaknya sedangkan dia tidak akan mendapatkan apa-apa.Rasa kekhawatiran Helena itu memang beralasan karena Daniel sudah mulai mengalihkan beberapa aset miliknya atas nama Alice, bahkan sebelum Alice dinyatakan hamil. Oleh karena itulah Helena sedang diserang kebimbangan serta ketakutan, dan yang bisa Helena lakukan adalah mencari sebuah cara agar ia bisa menyingkirkan Alice serta janin yang sedang dikandung oleh musuhnya itu."Helena ... kau sudah dengar itu, 'kan? Habislah riwayatmu, nyonya Helena Myers bisa dikalahkan oleh seorang pelacur simpanan. Sungguh sangat memalukan," hina Marco."Tutup mulut ko
Marco dan Helena benar-benar menjalankan rencana licik mereka dengan menyuap koki yang bekerja di dapur rumah Daniel dengan sejumlah uang, mereka menyuruh sang koki untuk memasak makanan yang biasa dikonsumsi oleh penderita darah tinggi untuk menurunkan tekanan darah. Dan jika rencana Marco dan Helena berhasil maka nyawa Alice dan janin yang berada di dalam kandungannya akan melayangSebuah rencana sangat kejam dan licik tentunya, tapi hanya rencana itu yang bisa mereka jalankan saat ini untuk bisa menyingkirkan Alice agar wanita itu tidak lagi menghalangi jalan mereka untuk mendapatkan harta kekayaan Daniel yang sedang mereka incar. Pagi ini sang koki sudah mulai menjalankan aksinya dengan membuatkan sarapan yang akan dikonsumsi oleh Alice dengan menggunakan bahan makanan yang bisa membahayakan kesehatan calin nyonya Myers tersebut."Huwek ...." Alice tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan ia langsung berlari menuju ke kanar mandi.Daniel seketika ikut terbangun saat menyadari wanitan
"Apa yang sedang kau bicarakan? Kenapa kau menyebutkan nama Alice?" Tanya Mark dengan tatapan penuh selidik.Sang koki tampak terkejut akan tetapi ia berusaha untuk tidak gugup dan bersikap setenang mungkin agar tidak memancing kecurigaan Mark, sang koki itu tetap melanjutkan percakapannya di telepon seolah-olah tidak terjadi apa-apa setelah itu ia mengakhiri panggilan telepon. Setelah itu sang koki memasang wajah tidak bersalahanya dan mulai bersandiwara."Apa yang sedang kau bicarakan?" Tanya Mark lagi sembari berjalan mendekati sang koki."Oh, Tuan Mark. Saya baru saja mendapatkan kabar kalau nyonya Alice sedang mengandung dan membutuhkan banyak nutrisi untuk kesehatan janinnya. Jadi ... saya sedang menanyakan makanan apa yang bagus untuk nyonya Alice," jawab sang koki bohong"Benarkah? Aku rasa kau sedang berbohong sekarang," ucap Mark tidak percaya."Tentu saja saya tidak bohong, saya adalah seorang koki. Saya tidak akan pernah menggunakan makanan untuk mencelakai orang lain," ki
Alice berjalan sempoyongan saat ia hendak kembali ke tempat tidur, kepalanya terasa sangat pusing dan berkunang-kunang, tubuhnya juga terasa gemetaran. Penglihatan Alice semakin gelap kemudian ia terjatuh ke lantai sambil memegangi perutnya. Mark seketika berlari kencang menuju ke kamar Alice, ia melewati bodyguard penjaga kamar Alice begitu saja tanpa mengatakan sesuatu, ia menerobos masuk ke kamar calon kakak iparnya dan mendapati Alice sedang terkapar tak sadarkan diri di lantai, Mark tampak sangat terkejut sehingga ia dengan cepat mendekati Alice."ALICE!!" Mark memekik kencang sehingga kedua bodyguard yang menjaga kamar Alice sontak ikut mendekati MarkMark berlari mendekati Alice, ia mengangkat tubuh Alice ke ranjang. "Cepat panggil ambulance," titahnya kepada salah satu bodyguard."Tuan Mark, apa yang terjadi? Ada apa kepada nyonya Alice?" Tanya salah satu bodyguard."Alice diracuni," jawab Mark."Cepat cari koki sialan itu!! Cepat cari koki yang bertugas memasak makanan untuk
Mark sangat terkejut dengan pengakuan Daniel yang begitu mencengangkan, jujur saja saat ini ia merasa sangat kecewa dengan ulah sang kakak yang ia rasa sangat keterlaluan. Bukan hanya keterlaluan saja tapi juga sangat membahayakan bagi nyawa Alice karena Marco dan Helena pasti akan melakukan sebuah serangan pembalasan yang berkali-kali lebih kejam. Mark bahkan sudah bisa menebak kalau Marco dan Helena lah yang sudah mencelakai Alice dengan menyuruh sang koki untuk memasak makanan yang bisa membahayakan nyawa calon kakak iparnya dan juga bayi yang sedang dikandung oleh Alice.Dan Mark diam-diam menugaskan anak buahnya untuk mengawasi Alice dari kejauhan karena ia tidak ingin melihat Alice kembali celaka untuk yang ke sekian kalinya. Mark ingin marah akan tetapi ia tidak punya hak apapun untuk marah kepada Daniel apalagi ini menyangkut masalah Alice dan ia memutuskan untuk ikut menjaga Alice di rumah sakit karena firasatnya tiba-tiba tidak enak."Mark, pulanglah ke rumah biar aku yang m
Daniel menginjak pedal rem dalam-dalam sehingga ban mobil menimbulkan suara berdecit yang sangat keras dan sangat cepat sampai laju mobil yang dikendarainya seketika terhenti, suara desingan peluru yang terdengar membahana di parkiran basemen gedung rumah sakit membuat dada Daniel terasa sesak karena ia takut terjadi sesuatu kepada adiknya. Daniel melirik kaca spion tengah untuk melihat keadaan Alice yang masih tertidur di bangku belakang lalu setelah itu yang dilakukan Daniel benar-benar tidak terduga.Daniel memutuskan untuk kembali berputar arah, ia kembali ke tempat perkelahian Mark dengan para pembunuh bayaran tadi dan alangkah terkejutnya Daniel saat ia melihat beberapa pria ternyata sudah bertumbangan di lantai akan tetapi ia tidak melihat ada Mark di antara pria-pria tersebut. Netra Daniel tengah sibuk mencari sosok sang adik yang ternyata sudah tidak terlihat lagi atau lebih tepatnya menghilang, Daniel bergegas menurunkan kaca mobil untuk mencari keberadaan Mark."MARK!! MAAA
''Aku tidak bisa terus begini, bahkan semua orang terdekatku sudah menjadi korban. Alice dan Mark ..."Daniel menghela napas panjang, ia menangkup wajahnya dengan kedua tangannya dan meratapi keadaan Mark dan Alice yang sama-sama sedang dirawat di rumah sakit. Baru kali ini Daniel merasakan rasa takut kehilangan orang-orang terdekatnya, dulu ia adalah orang egois yang tidak pernah memikirkan siapapun bahkan adiknya sendiri sehingga hubungannya dengan Mark merenggang. Akan tetapi semua berubah semenjak Alice datang ke dalam kehidupannya yang kacau, sifat Daniel bahkan berubah drastis semenjak Alice dinyatakan hamil oleh dokter. Dan sekarang Daniel sedang berusaha keras untuk bisa melindungi Mark, Alice serta calon anaknya yang masih berada di dalam kandungan Alice."Aku harus pergi menemui si berengsek itu sebelum dia mulai menyerang adik dan juga wanitaku," gumam Daniel sambil berdiri dari tempatnya duduk.****Lamborghini Aventador milik Daniel diparkir dengan sembarangan oleh sang C