"Daniel lihatlah, desain ini banyak kekurangannya dan jika diteruskan maka akan terjadi banyak masalah nantinya karena selain bisa membahayakan orang banyak maka akan berbahaya juga bagimu," jelas Alice sambil menunjuk ke titik-titik yang dirasakannya sangat berbahaya.Daniel tidak percaya dengan ucapan Alice dan ia malah menatap calon istrinya itu dengan tatapan ragu karena desain gedung yang dipegangnya sekarang ini adalah rancangan seorang arsitek yang sangat berpengalaman dan sangat profesional sehingga tidak mungkin kalau arsitek yang dipekerjakannya bisa membuat kesalahan fatal."Bagaimana mungkin kamu bisa melihatnya tanpa mengukurnya terlebih dahulu?" Tanya Daniel dengan tatapan selidik."Cari saja penggaris kalau begitu untuk memastikan," tantang Alice.Daniel berjalan keluar dari kamar dan ia berbicara kepada seorang perawat untuk meminjam penggaris, hanya dalam beberapa menit saja Daniel sudah mendapatkan penggaris yang akan digunakannya untuk membuktikan teori Alice. Danie
Alice tidak mau berbicara dengan Daniel semenjak sang CEO itu memutuskan untuk tidak menyentuhnya selama beberapa waktu lamanya, Daniel melakukan ini semua atas perintah sang dokter sampai kandungan Alice benar-benar kuat. Alice selalu mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak mengizinkan Daniel atau siapapun masuk ke dalam kamarnya sehingga sang CEO tampan itupun menjadi pusing tujuh keliling karena harus menghadapi emosi wanitanya yang selalu naik turun.Daniel pikir kalau Alice sedang kesal kepadanya akan tetapi kenyataannya tidaklah begitu, ternyata selama dua hari ini Alice diam-diam sedang mendesain sebuah gedung untuk menolong sang CEO yang sedang mengalami masalah di perusahaan . Alice sengaja melakukannya secara diam-diam agar tidak ada satu orangpun yang mengetahuinya termasuk Daniel atau nanti rencananya menjadi gagal total, Alice memang bukan sarjana arsitektur akan tetapi kecerdasan dan kemampuan perempuan bermata biru itu untuk mendesain gedung tidak bisa diremehkan beg
"AKKKHHHH!!"Alice berteriak histeris dan perempuan itu reflek melemparkan kotak yang diterimanya dari Daniel ke lantai sehingga isi di dalam kotak otomatis terlempar ke lantai, sang CEO itu langsung memeluk erat Alice dan berusaha menenangkan wanitanya agar tidak semakin histeris dan ketakutan saat melihat potongan kepala kucing yang berlumuran darah yang berada di lantai. Dan teriakan Alice tersebut sontak mengundang kedatangan kedua bodyguard Daniel yang sedang berjaga di luar untuk masuk ke dalam kamar Alice."Huwek!!" Alice melepaskan diri dari pelukan Daniel lalu berlari kencang menuju ke kamar mandi.Kedua bodyguard Daniel tersebut juga ikut terhenyak saat melihat isi kotak yang kini berceceran di lantai, di dalam kotak yang berisi potongan kucing tadi juga terdapat sebuah surat ancaman untuk Alice dan janin yang sedang dikandung Alice. Tentu saja Alice menjadi sangat syok dan ketakutan setelah mendapat teror dan ancaman semacam ini, seumur hidup Alice bahkan ia tidak pernah me
Sang dokter yang pernah menolong Daniel dari serangan tembakan beberapa waktu yang lalu itu pun kini malah ikut terseret dan dijadikan sebagai tersangka atas kasus teror yang diterima oleh Alice, tuduhan itu terjadi karena di kotak yang berisikan kepala kucing mati itu bertuliskan alamat lengkap klinik sang dokter dan sangat mudah bagi sang dokter untuk melakukannya karena ada banyak hewan di kliniknya terutama kucing. "Apa kalian semua sudah benar-benar gila?! Untuk apa aku melakukan hal gila semacam itu? Aku adalah seorang dokter hewan yang setiap hari merawat hewan seperti anakku sendiri, jadi ... mana mungkin aku melakukan hal sekeji itu," sengit sang dokter, membela diri."Alah, kau pasti berkata bohong!! Lalu bagaimana di kotak itu tertulis alamat klinikmu?" Timpal sang kurir."Jika memang aku adalah pelakunya, aku tidak akan sebodoh itu menuliskan alamat klinikku di kotak yang akan kugunakan untuk meneror orang. Lagi pula untuk apa aku melakukannya? Aku tidak memiliki dendam d
"Siapa yang berani membunuh kurir itu?!" Teriak Daniel kencang yang menggelegar memenuhi mansion.Daniel marah besar saat melihat jasad si kurir yang bersimbah darah dan membuat genangan darah di sekitar tubuh, mata terbuka dan terdapat dua lubang di kepalanya. Daniel tidak berniat membunuh si kurir karena ia masih mempunyai sedikit belas kasih, ia hanya ingin memberikan sedikit pelajaran kepada si kurir akan tetapi seseorang malah dengan kejam menghilangkan nyawa si kurir. Semenjak Alice dinyatakan hamil oleh dokter, sifat Daniel perlahan-lahan berubah melunak dan ia sudah tidak ingin menghilangkan nyawa orang lagi. Daniel berusaha untuk menjadi pria yang lebih baik dari sebelumnya dan itu dilakukannya demi Alice serta calon anaknya yang tidak lama lagi akan hadir ke dunia."Apa yang kalian lakukan?! Bukankah aku hanya menyuruh kalian untuk membuatnya mengaku saja, bukan membunuhnya!!" Daniel mencengkeram kemeja anak buahnya."Bukan kami yang membunuhnya, Tuan. Kami hanya mengurungny
Helena mengait bibir bawah Daniel, melumat bibir sang CEO tanpa ampun dan mengambil kendali dalam hubungan intim kali ini. Semua gairah yang telah ia tahan selama bertahun-tahun kini lepas begitu saja tanpa kendali. Perempuan bertubuh seksi itu melepas kancing baju Daniel, mencium dada suaminya yang dipenuhi bulu-bulu halus serta otot kekar.Helena menciumi pipi, hidung, bibir Daniel tanpa melewatkan satu inci tubuh suaminya. Helena bergerak turun menghisap puting Daniel yang berwarna cokelat tua, menggigitnya tanpa ampun hingga sang CEO itu mendesah perlahan dan setelah puas. Tangan Helena bergerak cepat melepaskan sabuk Daniel, menarik celama panjang suaminya dan menyisakan celana dalam berwarna hitam dengan kejantanan yang menyembul padat."Aku mencintaimu, Daniel. Aku sangat mencintaimu," ucap Helena sembari mencium bibir Daniel.Helena menurunkan bajunya, membiarkan kedua payudaranya bergerak bebas tanpa sehelai kain pun yang menutupi aset indahnya, kemudian ia mengangkat kedua t
Alice marah besar, ia merasa telah dikhianati dan dibohongi oleh Daniel setelah melihat secara langsung hubungan intim yang dilakukan oleh Daniel bersama dengan Helena. Tidak ada kata maaf untuk pria yang telah berani mengkhianatinya, dan itu sudah menjadi prinsip hidup Alice terlebih sekarang ini ia masih belum menikah dengan Daniel sehingga ia masih mempunyai kesempatan untuk bisa lepas dari jeratan hubungan dengan sang CEO tersebut sebelum ia benar-benar terjebak dalam ikatan pernikahan.Daniel bergerak secepat kilat merampas pisau Alice, sang CEO tersebut langsung membuang pisau itu sembarangan sambil memeluk tubuh Alice agar tidak melakukan hal-hal yang berbahaya lagi, sang CEO tampan itu merogoh saku celananya untuk mengambil sapu tangan yang ia gunakan untuk menekan luka gores di leher Alice agar tidak semakin mengeluarkan banyak darah. Namun, Alice sekuat tenaga memberontak agar ia bisa terbebas dari pelukan Daniel tapi sayang sekali usahanya itu gagal mengingat tenaga Daniel
Seorang dokter spesialis kandungan terlihat kaget begitu melihat pasien yang baru datang, sang dokter perempuan berusia sekitar 50 tahunan itu seakan tidak percaya dengan penglihatannya dan ia mencoba untuk memastikan kalau perempuan yang sedang terbaring di hadapannya adalah gadis yang ia kenal."A–Alice? Kamu benar-benar Alice, 'kan? Kamu sedang hamil?" Tanya sang dokter, memastikan."To–tolong aku. Aku mohon kepadamu," pinta Alice sambil memegang erat tangan sang dokter."Apa yang bisa aku lakukan untuk menolongmu?" Tanya sang dokter.Alice melihat ke arah perawat-perawat yang telah bersiap melakukan tindakan medis, Alice mengisyaratkan kepada sang dokter untuk mendekat ke arahnya sehingga ia bisa membisikkan tanpa harus terdengar oleh perawat lainnya. Dan ... dokter wanita itu menuruti permintaan Alice, ia menyuruh perawat-perawatnya menjauh sehingga mereka berdua bisa berbicara."Katakan kepadaku, apa yang aku bisa bantu?" Tanya sang dokter." ...." Alice berbisik sangat lirih ke