"Maura benar-benar keterlaluan emang bisa-bisanya dia telat kasih tahu kalau Savana udah melahirkan," gerutu Mama Maia yang merasa sangat heran dengan kelakuan putri kesayangannya itu,jangan-jangan waktu pagi-pagi dia itu yang katanya dia mau ada jadwal pemotretan. Apa dia mau jenguk Savana tapi kenapa dia bilang sama aku kalau dia mau melakukan pemotretan," batin Mama Maia dalam hatinya ia takut dengan perbuatan Maura yang akan melakukan tindakan macam-macam lagi dengan Savana apalagi saat Savana dalam kondisi habis melahirkan.Mama Maia tidak ingin Maura kembali nekat untuk menyakiti Savana. "Kayaknya kalau Maura sudah datang aku harus jenguk Savana deh. Aku enggak mungkin aja Papah kesana karena kondisi Papah yang saat ini lagi sakit aku gak mau Papah yang kondisinya saat ini sudah semakin membaik kembali sakit lagi karena terlalu banyak menjalankan aktivitas," batin Mama Maia dalam hatinya karena ia sungguh mengharapkan kesembuhan suaminya itu.Kebetulan saat ini Mama Maya sedang
Sementara itu tangis haru keluar dari mata Savana saat ia sudah bisa melihat kondisi bayi perempuan yang sangat cantik yang lahir dari rahimnya. "Yaampun sayang kamu cantik sekali Mama bersyukur memiliki kamu, kamu adalah harta yang paling berharga yang Mama miliki, kamu harus jadi wanita yang kuat ya. Sayang, kamu harus bisa menjadi wanita yang tegar, kamu bisa menjadi wanita yang cerdas dan bisa bermanfaat untuk banyak orang, batin Savana ketika pertama kali melihat wajah putri cantiknya yang begitu sangat memukau ia pun langsung menyeka air matanya,ia tidak ingin air matanya itu jatuh kedalam pipi mungil cantik itu.Rasa bersyukur putrinya telah lahir dengan selamat meskipun dalam kondisi kurang berat badan karena Putri tercintanya itu lahir dalam kondisi prematur."Sayang kamu kuat ya sayang ya karena Mama juga kuat. Mama yakin pasti kamu tumbuh menjadi anak yang cantik ceria dan juga sehat," batin Savana yg saat ini berusaha untuk tegar dan berusaha untuk kuat meskipun hatinya b
Diam-diam saat bayi mungil Savana belum diberikan kepada Savana ternyata orang suruhan Agri sudah lebih dulu memotret foto cantik bayi mungil itu untuk laporan kepada Agri dan agar Agri memberikannya pada Xabiru. Sementara itu dengan cepat Agri sudah mendapatkan foto itu, saat ini ia sedang berada di ruangan kerja Xabiru yang sangat mewah. Agri langsung berdecak kagum ketika ia berhasil mendapatkan foto itu. "Cantik dan lucu banget anak ponakan Pak Xabiru," batin Agri dalam hatinya saat terkagum dengan wajah mungil yang sangat cantik dan lucu itu.Iapun tidak ingin terus belama-lama untuk menyimpan foto itu sendirian dan ia langsung mengirim foto yang sama pada Xabiru. "Pak saya sudah kirimkan foto bayi itu," ucap Agri pada Xabiru yang awalnya sedang sibuk dengan layar laptop yang ada dihadapannya."Kamu sudah berhasil mendapatkan foto anak wanita itu?" tanya Xabiru merasa heran Agri begitu cepat sekali mendapatkan informasi-informasi tersebut."Sudah Pak, coba cek handphonenya,"jawab
"Sini Kak, gue bawa pulang ya bayi lo lagian Mama sama Papa juga udah enggak sabar buat jaga dan rawat bayi lo ini," ujar Maura yang berencana untuk membawa putri kecil Savana yang diberi nama Syifa Savana Putri itu."Gue bawa Syifa pulang ke rumah ya dan lo enggak usah khawatir ya," lanjutnya lagi.Sementara itu Savana merasa sulit sekali untuk melepas bayi yang sangat dicintainya itu, karena hanya Syifa satu-satunya penyemangat hidupnya saat ini setelah Aksa pergi meninggalkannya disaat ia sedang jatuh-jatuhnya."Terpaksa Aku harus kasih Syifa ke Maura karena jika bukan dia siapa lagi yang harus aku percaya buat jaga dan lindungi Syifa saat aku berada di sini?" batin Savana dalam hatinya.Ia merasa begitu bersedih padahal baru kemarin-kemarin ini ia bisa menikmati kebahagiaan karena kelahiran putri yang sangat ditunggu-tunggu olehnya selama ini tapi entah kenapa semuanya begitu berlalu begitu sangat cepat. Banyak hal yang ingin ia lakukan bersama dengan putri tercintanya termasuk me
Setelah sampai di rumah, Maura langsung memberikan bayi yang ia bawa kepada Mama Maya hingga membuat sang Mama terkejut. "Yaampun ampun Maura, kamu bawa anaknya Savana ke sini?" tanya Mama Maia terkejut. "Ya iyalah Ma! Lagian mama tega kalau bayi ini tinggal di penjara sama Savna," jawab Maura."Apa sebenarnya rencana kamu itu sih Maura?" tanya Mama Maia yang sudah merasa jika Maura sedang merencanakan sesuatu di belakangnya."Mama jangan banyak pikiran Mama jangan mikir yang macam-macam niat aku baik kok aku pengen jaga dan rawat ponakan aku sendiri," jawab Maura singkat.Mama Maia pun langsung menatap bayi mungil yang sangat lucu itu ia pun menggendong sambil mendekap putri cantik itu."Ya ampun, Savana anak kamu lucu banget sih," ucap Mama Maia yang langsung membuat Maura mengerutkan keningnya."Lucu apanya sih Mah?" tanya Maura. Mama Maia langsung menatap mata Maura lalu kembali tersenyum kepada bayi itu."Ini udah dikasih nama belum Maura?" tanya Mama Maia."Sudah kok Mah 'Syi
Satu Minggu kemudian, akhirnya Savana dan juga Aksa sudah resmi bercerai surat bukti perceraian mereka berdua pun sudah diterima oleh Savana. Meskipun begitu Savana akhirnya merasa lega karena akhirnya ia bisa lepas dari laki-laki yang tidak serius dalam mencintainya. Banyak hal yang harus diperbaiki lagi untuk kedepannya bagi mereka berdua. Meskipun saat ini ia sedang merasa patah hati namun Savana masih tetap bisa tersenyum ketika melihat putri kecilnya yang sangat lucu itu, ternyata ucapan Maura untuk saat ini masih bisa dipercaya karena Maura masih sering membawa Syifa bertemu dengan Savana, hal itu membuat Savana semakin yakin jika Maura benar-benar dapat dipercaya untuk merawat Syifa.Saat ini Savana sedang merenung sendirian setelah Syifa dan juga Maura mengunjungi dirinya, Maura yang datang menemui Savana tidak hanya membawa Syifa tetapi juga membawa bukti surat perceraian antara dirinya dengan Aksa, Maura juga meminta Savana untuk menandatangani beberapa berkas yang harus diu
Sekarang Mama Maia sedang menemani Papah Rangga untuk melakukan terapi. "Akhirnya pelan-pelan Papahnsudha mulai bisa jalan lagi meskipun belum sepenuhnya normal tapi aku yakin secepatnya Papah Asti bisa sembuh lagi," batin Mama Maia dalam hatinya. "Aku harus bisa jalan lagi, aku harus bisa sehat lagi kaya dulu, masih banyak hal yang harus aku perjuangkan dan masih ada keluarga yang harus aku bahagiakan terutama istri dan juga anak-anakku," batin Papah Rangga dalam hatinya ketika ia bersusah payah untuk latihan berjalan lagi agar badannya juga tidak terasa kaku."Semangat Pah, ayo!" seru Mama Maia memberikan semangat pada suami tercintanya yang langsung disambut senyuman manis yang keluar dari wajah Papah Rangga.Setelah itu tidak lama kemudian Maura datang dengan menggendong Syifa. Mama Maia pun langsung tersenyum ketika melihat kedatangan Syifa dengan Maura. "Itu mereka abis darimana ya Pah?" tanya Mama Maia yang langsung menghampiri Maura yang baru turun dari mobilnya."Kamu abis d
Sementara itu saat ini Aksa di rumahnya masih terus terngiang-ngiang dengan semua perkataan Maura yang mengatakan jika ia masih menyimpan rasa kepada dirinya. "Apakah itu jawaban mengapa selama ini aku terus merasa nyaman ketika bersama dengan Maura," batin Aksa dalam hatinya.Setelah bercerai dengan Savana bukannya merasa lebih lega memang Aksa malah menjadi semakin kehilangan arah dan iapun terus mencari kebahagiaan yang sesungguhnya termasuk ketika bersama dengan Maura. "Apakah Maura mau lagi menjalin hubungan dengan aku?" batin Aksa."Maura memang selama ini sudah sangat baik dengan aku, dia selalu ada dan selalu bisa membuat aku tenang atas semua permasalahan yang menimpaku," batin Aksa.Tidak lama kemudian Mama Devi masuk ke kamar Aksa. "Aksa boleh Mama masuk?" tanya Mama Devi dari balik pintu kamar Aksa."Boleh Mah, masuk aja!" jawab Aksa.Mama Devi langsung masuk dan langsung menghampiri serta duduk disamping Aksa, ia langsung memberikan semangat untuk anaknya. "Sayang kamu ba