Share

Chapter 20

Sementara itu Savana hanya dapat menangis terisak di kamarnya hatinya begitu pedih. Kepalanya pusing badannya juga terasa lemas. Seharusnya sekarang dia bahagia karena tiga hari lagi pernikahannya bersama Aksa akan segera dilaksanakan.

Tok ... Tok ... Tok ....

Suara ketukan pintu terdengar dari balik pintu kamar Savana.

Masuk! Perintah Savana dengan nada lemah dan tidak bersemangat.

Ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah asisten rumah tangga di rumahnya. "Ini Mbak saya buatkan sarapan pagi untuk Mbak," ujar Bi Ina

"Iya Makasih ya Bi," sahut Savana dengan lemah.

"Mbak kenapa? Mbak Savana sakit?" tanya Bi Ina yang merasa khawatir dengan kondisi Savana.

Savana tersenyum menatap wajah Bibi yang ada dihadapannya. "Enggak usah Bi aku hanya pusing biasa," sahut Savana pelan.

"Yaudah Bi Ina keluar dulu ya buat ambil obat untuk Mbak Savana," ujar Bi Ina.

"Iya Bi makasih," sahut Savana sambil tersenyum.

Bi Ina segera pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status