Share

Surat Menegangkan

"Ah, Bibi. Itu .... "

"Aku tidak mau tau. Tugasmu adalah membongkar siapa mereka sebenarnya, pada Baginda dan pangeran." Bibi memerintahkan pada Marta, tak peduli meski setelahnya gadis itu terhenyak.

"Dan harus segera." Suara Bibi lagi, sementara Marta masih belum menanggapiarena kalau tidak, bisa-bisa istana ini akan hancur. Cepat atau lambat." Usai mengatakannya, wanita itu berakting layaknya anak kecil sedang menangis.

"Hu hu ... Aku tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu yang buruk pada tempat Indah ini," Ucapnya dengan kedua tangan bergantian mengusap mata yang tak keluar apapun.

"Aku yang seorang janda ini, di mana lagi akan mendapatkan pekerjaan enak dengan gaji besar seperti di sini. Oh, tidak .... "

Marta membulatkan mulut, selanjutnya memutar bola mata jengah. Bosan dengan alasan Bibi yang baginya sangat klasik. Tak ada menariknya sama sekali bagi seorang pendekar seperti dia.

"Pokoknya, besok pagi kau harus bicarakan mereka pada Baginda. Agar mereka segera diberhenti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status