Share

BAB 46. Kemana perginya pelangganku?

Aku pulang dengan keadaan hati yang puas. Bagaimana tidak, ucapanku padanya mengenai almarhum suamiku, membuatnya kalah telak, bahkan sebelum berperang.

"Kamu hebat, Sis. Si Naura langsung mati kutu, karena ucapan kamu," puji si Dudu dengan wajah semringah. Dan aku hanya bisa menanggapi dengan senyum tipis. Bagiku, mengingat kembali sosok almarhum mas Salman, selalu membuat luka di hati terbuka kembali. Walau sudah ada sosok Angga. Tapi, mas Salman masih selalu ada di hati.

"Tapi, aku beneran gak nyangka, ternyata si Naura itu cinta mati sama almarhum suami kamu. Ngeri juga ya? Naura sampai benci banget sama kamu kaya gitu. Atau jangan jangan, Reyhan pun cuma Naura jadikan pelampiasan aja," tebak si Dudu.

Aku terdiam sesaat. Menimang dan memiirkan pertanyaannya. Kalau itu benar, kasihan juga Reyhan. Tapi ... ah, memangnya apa peduliku? Toh, Reyhan bukan siapa siapa aku. Aku hanya mengenalnya tanpa sengaja. Tak lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status