Share

| 37 |

"Ayo, masuk!" Nevano membuka pintu mobil BMW miliknya yang terparkir di halaman depan cafe. Matanya memberi isyarat pada Zora agar segera naik.

"Bilang dulu kita mau ke mana." Zora menatapnya tajam. Ia tentu tak ingin sembarangan mengikuti perintah pemuda itu. "Aku nggak akan naik kalo kamu nggak mau bilang."

Nevano mengembuskan napas kasar. "Bukannya kita perlu bicara malam ini?"

"Ya, terus di mana?"

"Di suatu tempat. Nanti juga lo tau. Udah cepet naik. Atau lo mau gue gendong biar nggak bisa ngelawan?"

Netra bulat Zora seketika membola. Dilihatnya mimik Nevano sama sekali tidak bercanda. Pemuda itu tampak sedang dalam mode serius. Jadi daripada mendapat masalah, akhirnya Zora pun memilih masuk ke mobil. Ia sedikit menggerutu. Kesal, sebab lagi-lagi tak bisa melawan paksaan Nevano.

Nevano langsung menutup pintu begitu Zora telah berada di dalam dan menyusul masu

Poetry Alexandria

Hai, jangan lupa dukungannya yaa kalau kalian suka sama cerita ini šŸ¤—ā¤šŸŒ¹

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status