Vier tidak bisa tidur malam ini. Setelah perginya Violet dari rumahnya, perempuan itu sama sekali tak bisa dihubungi. Dia ingin pergi meninggalkan rumahnya, tapi ibunya bahkan menjagainya sepergi seorang satpam. Vier dalam keadaan perasaan yang sangat rumit. Jika Hara menyerangnya dengan menggunakan ibu Vier sebagai senjata, maka tentu saja dia akan kalah. Vier tidak bisa melawan perempuan itu. Sebelum kejadian ini, ibunya adalah ibu yang sangat hebat untuknya. Tapi semuanya tampak berubah hanya dalam sekejap. Malam itu akhirnya berlalu. Vier keluar dari kamarnya sudah rapi dengan baju kantornya. Seperti tak pernah terjadi apa-apa, ibunya ada di dapur menyiapkan sarapannya sedangkan Bibi melakukan pekerjaan yang lain.“Ingat pesan Ibu, segera urus pengunduran diri kamu hari ini di kantor.” Setelah sarapan dalam suasana hening, ibu Vier mengingatkan saat Vier akan berangkat kerja. “Lalu Ibu meminta aku untuk jadi pengangguran?” “Kamu sudah memiliki bisnis restoran dan minimarket, k
Ketegangan seolah merambat dari celah-celah udara yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Aura yang mereka keluarkan tampak tidak bersahabat. Mereka tampak seperti musuh yang siap membantai satu sama lain. Itulah yang dirasakan oleh Vier saat ini. “Maafkan kami karena tidak memberitahukan kedatangan kami lebih dulu.” Ayah Violet kembali bersuara setelah duduk dengan tenang di sofa. “Kami ingin membicarakan tentang pernikahan Vier dan Violet kepada Ibu.” “Kebetulan sekali, sebenarnya saya yang akan lebih dulu ke rumah Bapak dan Ibu untuk membicarakan masalah ini.” Sebelum ini, mereka belum pernah bertemu sama sekali. Tapi di pertemuan pertama mereka justru hanya ada ketidaksukaan yang tampak jelas. Apa benar yang dikatakan oleh ibu Vier jika keluarga mereka memang bukan untuk satu sama lain? Violet melemparkan pikiran buruk di kepalanya jauh-jauh. “Tentang pernikahan Vier dan Violet, kami tahu pihak kami bersalah. Kami meminta maaf kepada Ibu. Tapi, itu bukan karena kami ingin memanf
“Bos besar mencari sekretaris baru?” Itu adalah gonjang-ganjing di perusahaan Violet siang ini setelah ada bocoran dari HRD jika Rizal akan mengganti Vier sebagai sekretarisnya. Yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah Vier akan diangkat menjadi ‘bos’ atau bagaimana?Setelah berita itu menyebar di seluruh kantor, semua karyawan berdiskusi tentang masalah itu. Mereka terus menduga dan menduga apa yang sebenarnya terjadi. Tapi banyak dari mereka yang menganggap jika Vier akan mendapatkan jabatan tinggi di kantor tersebut. Mereka tentu tidak akan heran jika hal itu terjadi, karena Vier tentu saja mumpuni. Terlebih lagi, dia adalah menantu dari pemilik perusahaan. Violet tahu hari ini akan terjadi. Tapi entah kenapa hatinya masih terasa nyeri di setiap sisinya. Suaminya sebentar lagi akan pergi. Pergi dari hidupnya selamanya. Violet tidak diselingkuhi oleh lelaki itu, tidak juga diperlakukan buruk, tapi ganjalan terbesar mereka adalah sebuah restu. Restu yang tidak akan didapat oleh
Via sampai di rumah ketika Vier baru saja memarkirkan mobilnya di carport. Mereka tampak berbarengan meskipun Vier lebih dulu sampai.“Dari mana?” tanya Vier. Biasanya kalau Via menginap di rumahnya, gadis itu hanya akan berada di dalam rumah sambil memangku laptop seharian. Tapi tumben sekali dia keluar hari ini.“Aku habis ketemu sama Kakak.” Jawaban Via membuat Vier mengernyit. “Yang aku maksud bukan Kakak Hara, tapi Kakak Violet.” Padahal siang tadi, Violet tidak mengatakan apa pun tentang akan bertemu dengan adik Vier. “Habis itu aku mampir di toko buku dan betah di sana.” Violet mengangkat kantong plastik bertuliskan nama toko buku ternama. “Aku beli beberapa.” Suasana sore di rumah Vier terasa nyaman meskipun sinar matahari masih melumuri halaman rumah. Angin sepoi terasa menyejukkan. Kakak beradik itu bersandar di kap mobil tak langsung masuk ke dalam rumah. Mereka terdiam tanpa ada yang bersuara. “Apa yang kalian bicarakan?” Vier akhirnya membuka suaranya. “Aku nggak tahu k
“Apa yang mau kamu bicarakan?” Pertanyaan Vier muncul setelah mereka berada di luar rumah. Vier tidak ingin apa pun yang akan dikatakan oleh Hara nanti ada ibunya yang ikut serta ‘mendorong’ agar ucapan itu disetujui olehnya. Keberpihakan itu benar-benar membuat Vier kesal setengah mati. “Aku minta maaf atas kejadian saat itu.” Violet menoleh pada Vier dan menatap lelaki di sampingnya itu dengan tatapan lembut. “Aku pasti sudah membuat kamu malu, kan?” “Itulah kenapa seseorang harus menggunakan otaknya sebelum melakukan sesuatu.” Vier menjawab dengan nada kaku. Tampak jelas raut wajah dinginnya. Jantung Hara tentulah terasa nyeri dengan ucapan Vier terhadapnya. Biasanya dia diperlakukan begitu baik oleh lelaki itu, tapi sekarang semuanya berubah. Ketakutan terasa merambat di hatinya. Dulu dia merasa angkuh karena merasa apa pun yang terjadi, Vier tidak akan meninggalkannya. Oleh karena itu dia dengan semena-mena memperlakukan Vier. “Sekarang mungkin kamu menang, Ra. Kamu berhas
Meskipun Violet sudah mengatakan jika dia akan segera cerai dengan Vier, tapi ketika sekarang Candy mendengar jika gugatan sudah diajukan, Candy tetap saja terkejut. Apakah itu artinya kedatangan Vier barusan untuk memberitahukan masalah itu kepada Violet tapi dia tak sanggup untuk mengatakannya, kemudian memilih untuk mengirimkan pesan. “Kamu dapat chat dari Vier?” Candy mendekati Violet untuk memastikannya. “Ya, dia baru saja menginformasikan kepadaku kalau dia sudah mengajukan gugatan perceraian.” Violet tanpa menoleh menjawab pertanyaan Candy. Kini tatapannya tampak kosong. Ibu Vier dan Hara pasti sangat bahagia mendengar ini. Candy bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghibur Violet. Candy pasti tahu jika Violet merasakan kesakitan luar biasa di dalam hatinya. Hanya saja dia tak mengatakan apa pun. Lebih memendamnya sendiri. Violet berdiri dari duduknya. “Aku akan bersiap-siap, aku traktir kalian makan.” Reaksi macam apa yang diberikan oleh Violet ini? Bagai
Untuk pertama kalinya Vier jatuh cinta. Untuk pertama kalinya dia menyatakan cintanya kepada wanita yang dicintainya. Dan untuk pertama kalinya, dia terluka karena cinta itu sendiri. “Seandainya aku bisa terlahir kembali di kehidupan yang selanjutnya, aku akan tetap memilih kamu menjadi perempuan yang aku cintai.”Kata demi kata yang dikeluarkan oleh Vier membuat ketukan di hati Violet. Vier sepertinya tidak mengharapkan sebuah jawaban karena yang dia butuhkan sekarang adalah dia mengatakan perasaannya kepada sang istri.Ironi sekali memang. Mencintai seorang istri adalah keharusan. Tapi ketika dia menyadari dia jatuh cinta, justru hubungan mereka harus diakhiri.Violet melepaskan pelukan Vier yang melingkupi tubuhnya. Dalam kegelapan ruangan, Violet tidak bisa melihat bagaimana raut wajah suaminya. Tapi itu bukan sebuah hambatan. Dia tetap berbalik dan dia hanya bisa menatap kegelapan di segala penjuru ruangan.“Abang membutuhkan jawaban dariku?” tanyanya setelah itu.“Aku tidak ingi
Hara tersenyum dengan riang setelah mengetahui jika Vier sudah menggugat cerai istrinya. Akhirnya, setelah dia merasakan penderitaan yang membuatnya hampir mati, hari kebahagiaan itu tiba. Habis gelap terbitlah terang, begitu kan kata pepatah. Maka setelah dia merasakan kepiluan karena ditinggalkan, sekarang dia bisa kembali mendapatkan kebahagiaannya kembali.“Sepertinya saya pernah melihat kamu.” Hara bertemu dengan seorang perempuan ketika dia berada di sebuah butik. Untuk merayakan kebahagiaannya, Hara berbelanja banyak barang untuk dirinya sendiri. Atau, dia juga harus membelikan untuk keluarga Vier sebagai tanda terima kasihnya sudah berada di pihaknya dan membantunya mewujudkan mimpinya.“Benarkah? Di mana?” tanya perempuan itu. “Itu mungkin di beberapa iklan?”“Benar, kamu adalah perempuan yang mengambil calon suami Violet.” Mendengar Hara mengatakan itu dengan gamblang, tentu saja Briana tampak kesal. Dia menoleh ke ruangan tersebut dan untungnya tidak ada yang memperhatikan