Share

Bab 67

Saat aku kembali membuka mata, ku lihat Gita duduk di sampingku dengan sesengukkan.

"Gita, kenapa nangis Nak?" tanyaku sambil mengusap pucuk kepala putriku itu.

"Gita takut, Bun..." jawabnya sambil menggenggam tanganku erat.

"Takut kenapa, Sayang? " tanyaku lagi.

"Takut Bunda nggak bangun, kayak Tante Vania itu...huhuhu," ucapku.

Seketika aku pun langsung bangun dan merengkuh tubuhnya ke dalam pelukanku. Aku tahu, di usianya ini, masihlah sangat berat menyaksikan kejadian Vania tadi. Semoga nanti tak menjadi trauma ke depannya.

"Bunda, tak akan pergi kemana-mana Sayang. Bunda akan selalu ada di samping Dita. Sekarang mendingan Gita bobok di sini ya, pasti capek kan tadi habis perjalanan jauh?"

Aku pun kemudian mengangkatnya dan menidurkannya di sampingku, kucium pucuk rambutnya dan kuelus, agar dia merasa tenang.

"Gita bobok ya, Bunda temenin di sini. Nanti kalau mau pulang, Bunda bangunin ya...," ucapku sambil tersenyum dan di jawab dengan anggukan kepala olehnya.

Beberapa saat kemud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status