Share

51

Ervin Aditya POV

Sabtu siang aku dan Luna berangkat bersama menuju rumah sakit dimana Robert membuka praktek. Untuk pertama kalinya aku melihat wajah cemas Luna. Tidak biasanya Luna seperti ini. Bahkan ia saja bisa santai ketika akan menikah denganku dulu.

"Lun, kamu kenapa?"

"Nggak kenapa-kenapa, Vin."

"Kamu takut?"

Luna hanya memaparkan senyumannya kepadaku tanpa menjawab. Aku menyadari ketakutan seorang wanita ketika ia harus mengecek kesuburannya, ketakutan bila dirinya tidak subur atau memiliki masalah di rahimnya yang menghambatnya untuk bisa hamil.

Setelah perjalanan 30 menit, kami memasuki kawasan salah satu rumah sakit bertaraf internasional di Jogja. Dan sejujurnya aku ingin mengumpat, karena sulitnya mencari lahan parkir mobil di tempat ini. Bahkan kami harus parkir di sisi sisi jalan sepanjang halaman rumah sakit ini. Sudah sulit mencari lahan parkir, kami harus berjalan cukup jauh hingga kami memasuki gedung klinik khusus infertilitas.

Bukan hanya poli Spesialis Obs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status