Share

Bab Sepesial. (Bonus)

Masa penderitaan Erina rupanya benar-benar telah berakhir setelah Adreno kini mendekam di Penjara.

Adreno telah divonis hukuman pidana selama seumur hidup atas banyak sekali tuduhan. Sebenarnya, hukuman seumur hidup ini sudah termasuk ringan karena beberapa kali Fic sendiri yang meminta keringanan karena Vonis dari hakim untuk Adreno adalah hukuman mati.

Namun siapa yang menyangka, jika Adreno rupanya tak sanggup untuk menatap dunia yang baginya saat ini sangat gelap dan sedang menertawakan dirinya, pada akhirnya  Adreno memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah kamar mandi tahanan.

Sejak kejadian itu, Ibunya Rafael pergi keluar negeri untuk menutup mata dan telinganya dari kenyataan yang begitu meluluhlantakkan perasaannya. Tetapi tidak untuk Rafael, dia tetap bertahan disini karena keinginan dari Tuan Besar Alfian.

Lagi pula Rafael telah menyalahkan semua ini adalah murni kesalahan dari Ayahnya. Sebab itu Rafael tidak terlalu terbebani saat Ayahnya meninggal dunia. Dia menganggap jika hukuman itu pantas untuk Ayahnya dibanding Erina dan Fic yang telah kehilangan orang tua Mereka karena kejahatan Ayahnya 

Sementara Tuan Besar Alfian sudah merelakan semuanya dengan ikhlas.

Disisi lain,

Alea kini tinggal di Villa Nyonya Ely atas permintaan Nyonya Ely sendiri dan kedua orang tuanya juga dipekerjakan sebagai pelayan disana. 

Hidup mereka damai berdampingan dengan Alea yang sekarang  bekerja sebagai Asisten pribadi Nyonya Ely, sementara Kelvin telah menjadi Sekretaris Perusahaan keluarga Mentari meskipun belum ada pemimpin yang jelas. Sebab baik Fic maupun Erina sendiri masih belum mau mengambil alih perusahaan Keluarga Pradita meskipun Nyonya Ely sudah membujuk mereka berulang kali.

Hari ini, Rafael berencana untuk pergi ke Villa Nyonya Ely untuk Secara pribadi meminta maaf atas perbuatan Ayahnya, setelah beberapa Waktu yang lalu Rafael juga telah menemui Fic dan Erina untuk meminta maaf juga.

Saat ini Rafael telah selesai berbincang dengan Nyonya Ely. Nyonya Ely tidak pernah menyalahkan Rafael dan telah melupakan semuanya.

Saat Rafael hendak berdiri untuk berpamitan, tiba-tiba sosok gadis imut muncul di hadapan mereka.

Mata, bibir dan hidungnya begitu mirip dengan Erina meskipun wajah mereka tidaklah sama.

Rafael sedikit tertegun menatap gadis yang tak menghiraukannya itu.

"Nenek. Ada telepon dari Kelvin." Alea mengulurkan Ponsel milik Nyonya Ely.

Beberapa saat setelah Nyonya Ely selasai menerima Panggilan, dia menatap Rafael yang masih terpana menatap Alea.

"Rafael. Ada apa?"

"Ah, ti, tidak. Itu, dia siapa?" Rafael sedikit gugup dan bertanya pada Nyonya Ely mengenai gadis di hadapannya itu.

"Oh.. kenalkan. Dia Alea, gadis yang pernah diutus Ayah kamu untuk melabuhi kami tempo dulu. Tapi semua sudah berlalu. Dia saat ini telah tinggal di sini dan menjadi cucu angkatku."

"Ah. Iya, aku sudah pernah melihatnya beberapa kali. Ah, tapi belum pernah melihat sedekat ini. Jadi, aku sedikit kurang paham." Tentu saja Rafael berkata demikian karena dia memang beberapa kali pernah bertemu dengan Alea tetapi tidak pernah fokus untuk memperhatikannya.

"Tidak mengapa. Eh, tapi ini kamu mau kemana?" Tanya Nyonya Ely karena melihat Rafael telah berdiri.

"Aku harus berpamitan Nek, karena masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."

Nyonya Ely menoleh pada Alea kemudian kembali pada Rafael.

Dia seperti menangkap sesuatu pada tatapan Rafael yang tertuju pada Alea. 

Ini sepertinya ide yang bagus!

"Rafael, bisakah aku meminta tolong padamu?" Tiba-tiba Nyonya Ely berkata demikian. Rafael mengangguk.

"Tentu saja boleh Nek? Ada apa?"

"Bisakah kamu mengantar Alea ke perusahaan? Ada berkas penting milik perusahaan yang tertinggal. Tadi Kelvin menelpon dan meminta Alea untuk mengantarnya."

"Tidak mengapa. Aku bisa mengantarnya." Jawab Rafael. Alea pun tidak membantah karena dia sendiri memang belum mengetahui dimana letak perusahaan yang dimaksud Nenek.

***

Hari terus berlalu, Bulan juga telah berganti. 

Berawal dari mengantar Alea, entah apa karena Alea punya kemiripan hidung, Mata dan bibir dengan Erina, atau karena lain, Rafael mulai berdebar ketika menatap Alea. Lalu seiring waktu berjalan, Rafael terus mendekati Alea dan sekarang memutuskan untuk melamar Alea.

Sementara bayi dalam kandungan Erina yang mereka nantikan akhirnya terlahir ke dunia membawa kebahagiaan bagi seluruh keluarga.

Bayi laki-laki yang diberi nama Aron Albarez ini akan menjadi Penerus untuk Perusahaan keluarga.

Masa bahagia mereka terus bergulir hingga tak terasa Aron sang Putra Mahkota beranjak Remaja.

Siapa yang menduga, kedamaian hidup Fic dan Erina kembali diuji untuk sekali lagi.

Saat ulang tahun Aron Albarez yang ke 19 Tahun, Aron diculik.

Upaya apapun telah Fic kerahkan untuk mencari Putranya  dan mengusut kejadian. Tetapi Fic tidak mendapatkan Informasi apapun. Entah apa yang diinginkan penculik pada saat itu, sepertinya mereka benar-benar hanya ingin melihat keluarga Fic hancur berkeping.

Erina begitu Frustasi hingga hampir gila! 

Hingga di saat titik keputus-asaan mereka, tiba-tiba Telpon mereka berdering di tengah malam.

Karena menduga jika itu adalah penculik yang telah menculik Aron, Fic segera mengangkatnya dengan terburu-buru.

"Ayah. Ini aku! Kirim seseorang untuk menjemputku. Aku, aku berhasil selamat dari para penculik itu, tetapi aku dalam keadaan sakit."

Panggilan dari Tuan muda Aron ini benar-benar telah membuat dunia keluarga Albarez yang hampir runtuh seketika kembali bangkit dan bersinar.

Malam itu juga Fic mengutus anak buah andalan dan orang-orang kepercayaannya untuk menjemput sang Putra Mahkota ke alamat yang telah disebutkan  Aron tadi.

Aron kini telah berada dirumah besar keluarga Albarez meskipun dalam keadaan yang begitu lemah, kacau dan kurus.

Aron hanya bisa menyebutkan satu Kalimat saja sebelum pada akhirnya pingsan dan memerlukan perawatan intensif yang cukup lama.

"Gadis kecil itu yang telah menyelamatkan aku."

***

Sejak kejadian kembalinya Putra Mahkota, Fic menjadi benar-benar Gila. Dia membentuk sebuah kekuatan luar biasa dan terkenal begitu kejam. Dia menyatukan keluarga Pramudita dari keluarga istrinya, kemudian keluarga Alfian dari Pimpinan Rafael saat ini, untuk menjadi satu dengan keluarga Albarez.

Hingga Keluarga Albarez yang dulu hanya dikenal dingin dan hanya pandai dalam berbisnis sekarang telah mempunyai julukan baru.

Karena baik Fic maupun Erina, tidak lagi memiliki toleransi pada setiap kesalahan sedikitpun dari musuh mereka.

Siapapun yang berani menyinggung atau menyentuh keluarga Albarez, maka mereka harus bersiap untuk berakhir.

Komen (30)
goodnovel comment avatar
Mbak Shol
Puas banget endingnya............
goodnovel comment avatar
edy susanto
Nice, kalau ini sudah tamat. Happy Ending. Selanjutnya, gimana? Kalau ada sequel lagi, jadi mirip return to edan. wkwkwk. lanjut thor.
goodnovel comment avatar
Rita Suraji
intinya bunda sangat suka jalan ceritanya .....lanjut ya thor...tetap semangat dan selalu sehat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status