Share

59. Nasib Sial

Tin ... tin ....

Andika membunyikan klakson. Ia menatap seorang lelaki berusia 21 tahun tengah melamun di depan pintu rumah sakit dengan beberapa wanita yang mengelilinginya.

“Apa yang di lakukan anak itu?” Tama menatap dari balik jendela kursi belakang. “Tebar pesona?” pekiknya.

Rio, lelaki yang duduk di samping sopir—Andika, membuka jendela tempatnya duduk dan melongok keluar.

“Woi, Pak!!” teriaknya, tanpa tahu malu.

Derren segera tersadar dari lamunannya dan melihat ke arah mereka. Ia bergegas pergi, namun Marsha mencegat langkahnya.

Dua orang itu mengobrol sebentar.

Tama menerima sesuatu dari Marsha, sebelum meninggalkan wanita itu pergi meninggalkannya.

“Apa yang di berikan istrimu?” tanya Tama.

Ia melihat kehadiran Derren di sampingnya dengan kening berkerut samar.

Derren memberikan masing-masing kepada mereka. Sebuah alat berbentuk headphone.

“Ah, aku lupa membawanya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status