Share

26. Ijinkan Aku Mengabdi

Aku tahu Papah sudah "hilang" air mata ini kembali jatuh membasahi punggung tangannya, saat aku mencium tangannya untuk yang terakhir kalinya.

Tante Sartika terlihat panik, berlari ke luar ruang perawatan untuk memberi tahu suster jaga. Tidak menunggu lama dokter dan perawat juga datang, dan langsung memeriksa kondisi Papah. Aku berdiri lantas berjalan keluar ruangan Papah, sembari mengusap air mata. Om Bagas bergegas mendekati, dan aku hanya menggeleng tanpa bersuara. Dia tahu maksudnya, terdiam menunduk tidak lagi bicara.

Kupanggil Toni yang memilih untuk duduk menyendiri di pojok bangku tunggu.

"Papah sudah meninggal, Ton," ucapku lirih.

"Innalilahi wainnailaihi rodziunn."

"Tolong kamu urus semua, Ton," ucapku pelan.

"Siap, Pak." Toni lantas menghubungi nomor orang-orang yang bisa membantunya, dan aku memilih untuk pergi mencari musholla di area rumah sakit, untuk menjalankan Salat Isya. Berwudlu dan berdoa agar perasaanku menjadi lebih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Dandi Dardamiansyah
semangat kak
goodnovel comment avatar
Parid Herman
Perhitungannya 1 koin 1 halaman atau perbab hitungannya?, krn lumayan tekor jg koinnya Klw langsung terakumulasi
goodnovel comment avatar
Dani Rasyad
goooooooddddd
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status