Share

58. Ladang Uang Baru

Part 58

"Kang Amran, ini apa-apaan, sih." Samsiah mencoba menarik tangan Amran yang masih mencekal leher dari Mursan, yang tersudut di tembok.

"Kamu yang apa-apaan, tidak tahu malu." Amran berbalik menatap Samsiah, sementara tangan kirinya masih saja berada di leher Mursan. Pembicaraan walaupun penuh dengan penekanan, tetapi dilakukan dengan intonasi suara yang pelan, karena tidak ingin ada orang lain yang mendengar, ataupun adanya keberadaan Mursan di rumah janda baru ini.

"Kamu tidak sadar Samsiah, jika perbuatan kalian ini diketahui warga, bisa diarak keliling kampung, nggak malu kamu." Amran masih melotot ke arah Samsiah.

"Biasanya juga nggak ada yang tahu," jawab Samsiah dengan bodohnya. Pemahaman dan pemikirannya memang sedikit lamban.

Amran lantas melepaskan cekalan tangannya pada leher Mursan, lalu mulai memutarkan video yang tadi dia rekam kepada Mursan. Saudagar sembako itu tercekat, tidak mampu untuk bicara. Samsiah yang juga ikut meliha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Frengki Moko
ceritanya seru banget tolong bab berikutnya di buka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status