Share

16. Tolong aku!

"Terima kasih sekali lagi."

"Saya juga senang bisa membuat Mbak berpuas diri." Dewa ikut berbaring di samping Tika.

"Yah! Saya sangat puas bisa melihat wajah menyebalkan Roland menahan kesal tadi."

"Tapi saya khawatir Mbak terusik dengan mereka."

"Saya tidak peduli. Tujuan saya hanya Roland."

Tika benar-benar mengagumkan. Perempuan tangguh yang konsisten pada keputusan awal, ingin membuat perhitungan pada Roland dan membuktikan ia bisa menikah dengan lelaki lain.

Kendati tidak tahu sedekat apa hubungan Tika dan Ronald dulu. Tetapi dari cara Tika membalas lelaki itu—Dewa yakin ada hati yang terlanjur mati rasa. Dan, membuktikan betapa Tika dulu begitu dalam menaruh harapan. Persis seperti sosok yang kini entah bagaimana kabarnya.

'Cih. Sialan. Kenapa tiba-tiba aku mengingatnya.'

Tidak ingin sosok itu semakin dalam mempengaruhi pikirannya, Dewa memilih segera memejamkan mata. Berharap bisa segera menggapai alam mimpi.

"Saya juga berharap, Abang tidak terlalu memusingkan mereka."

"Saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status