Share

Rasa tak Terucap

Damian pulang ke rumah untuk membicarakan kepada keluarganya. Damian juga tidak ingin ada salah paham seperti sebelumnya bersama tuduhan mengerikan dilayangkan sang ibunda terhadap Ines.

Jalanan diterobos dengan kecepatan, Max pun mengikuti setelah lima menit Damian mendahului tancap gas. Damian lekas masuk ke rumah, di mana keluarganya sedang duduk di ruang tamu menemani Veli bermain.

Bocah sudah membuat ruang tamu bak kapal pecah itu, berlari merentangkan tangan ketika melihat Damian kembali. Segera meminta untuk digendong, namun Veli merosot lagi.

“Dy, au!” ucap Veli menyumbat lubang hidung dan berlari ke tengah mainannya.

“Daddy tidak bau!” jengkel Damian, menarik kausnya dan mencium sendiri aroma tubuh. “Hidungmu yang bermasalah!” omelnya, berjalan ke arah sofa.

“Dari mana?” tegur Amanda.

Damian sejenak meregangkan otot pinggang, yang memang sudah dirasakan lelah dari sebelum dirinya berkeliaran di jalan tadi.

“Mom, Dad. Ines hamil,” ucap Damian mengejutkan tiap orang di ruang ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status