Share

Bab 63

*Dio*

“Minum obat dulu, Kak! Sini Azka sama Rindi,” katanya sambil menyambut putranya dari gendonganku.

Sepulang dari rumah sakit aku tinggal bersamanya. Terkadang mama dan ayah datang menjenguk melihat kondisiku. Aku merasa baik-baik saja, juga tubuh yang setiap hari semakin segar. Hanya terasa aneh saja tib- tiba aku punya istri dan anak. Saking anehnya perasaan ini aku pun jarang memberi nafkah batin padanya.

Ketika Rindi memancingku untuk menyentuh aku pun melakukan dengan awal kaku dan sekedarnya. Rasanya sulit saja untuk membangun rasa padanya, tapi mengingat kenyataan dia adalah seorang istri yang wajib kunafkahi lahir mau pun batin membawa naluri berjalan dengan sendirinya.

Pada akhirnya aku tetap seorang lelaki normal yang dengan sentuhan sudah menghidupkan sisi lelakiku terdalam. Kalau sudah begitu bukan jadi masalah berlawan dengan siapa. Jiwa muda Rindi yang lepas dengan desahan agresif sud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status