Share

Bagas dijodohkan

Seperti tau aku bicarakan, Bagas membalikkan badannya ke arah jendela kamarku. Ups, untung saja aku segera menunduk. Dan tak lama terdengar langkah kaki menjauh diikuti deru mobil pergi.

Lega, tentu saja. Aku tidak harus mendengar keluh kesahnya lagi, tentang cinta dan harapannya. Walaupun dia baik tapi bagaimanapun cinta tetap tak bisa dipaksa. Walaupun aku seorang janda, tapi juga berhak mencintai pria yang menerima kekuranganku.

Bagas mungkin sampai sekarang belum tau kalo aku sudah berpisah dengan Andre. Karena kami juga jarang berinteraksi, baik bertemu maupun melalui sambungan telepon. Itu lebih baik agar masalah tidak bertambah banyak.

"Dia sudah pulang, sebenarnya ada apa mencari kamu?" tanya ibu tiba-tiba sudah berdiri depan pintu kamar.

"Oh, nggak Bu!" kataku kaget.

"Apanya yang nggak?" tanya ibu heran.

Aku menghela napas, haruskah aku beritahu juga pada ibu tentang Bagas? Namun, bagaimanapun ibu harus tau jadi ibu bisa tau harus bersikap seperti apa kemudian hari meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status