Share

Penasaran

“Loh, Mas? Kok, tumben sudah pulang? Biasanya, kan malam?” tanya Hana, saat sore aku sudah sampai di rumah. “Duh, tumben banget bau badan kamu asem banget.” Dia menutup hidung yang membuatku tersenyum. Dilepasnya kancing bajuku satu per satu, dan langsung membawa pakaian itu ke belakang.

“Sudah salat Asar?” tanyaku sambil duduk di ujung kasur.

“Sudah, Mas. Kamu mandi dulu, gih! Biar segar.”

Aku mengangguk. Berdiri, lalu menyambar handuk dari balik pintu kamar dan segera membersihkan diri. Sambil mandi, kupijat pundakku beberapa kali. Ah, pegal sekali. Selesai mandi aku bersiap, dan langsung berangkat ke masjid untuk salat Magrib.

“Allahumma Innias’aaluka ta’jiila ‘aafiyatika washobron ‘alaabaliyyatika wakhuruu jam minaddun-yaa ilaa rohmatika. Yang artinya, Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu disegerakan keselamatan-Mu untukku dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan-Mu dan keluar dari dunia menuju Rahmat-Mu. Aamiin.” Kusapukan kedua tangan ke muka untuk mengakhiri doa. Saat in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status