Share

Terpisah

"Ayah, sudah, Yah! Sudah!" Bu Septi berusaha menghentikan Pak Danang yang mengamuk Arka. Anak lelaki mereka itu bahkan sudah berdarah-darah karena tidak melawan amukan ayahnya.

"Sudah, Pak! Sudah ...." Bu Septi memeluk tubuh suaminya beberapa saat kemudian mengajaknya keluar.

"Cepat pakai baju kalian! Kami tunggu di luar!" titah Bu Septi dengan tegas pada Arka dan Salma.

Tanpa ada yang bicara, mereka semua menunggu Arka dan Salma di ruang tamu.

Nabila sangat terpukul dengan peristiwa ini. Ia tidak menyangka kalau Arka akan melakukan hal sejauh itu di rumah mereka. Padahal belum ada satu minggu ia pergi dari rumah. Itu artinya, kepergiannya memang hal yang Arka harapkan.

Arka dan Salma keluar dari kamar dengan kepala tertunduk dan kedua jemari mereka masing-masing saling bertaut. Arka berjalan di depan dan Salma dua langkah di belakangku Arka.

"Duduk!" titah Pak Danang sembari menatap penuh kebencian kepada putranya itu. Begitu juga Salma. Wanita itu tidak luput dari tatapan mengerikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status