"Bagaimana keadaan Ella, Bu?" Siegren telah kembali dari bekerja. Dia segera menanyakan Daniella pada ibunya yang sedang memberikan susu pada Quinn."Beberapa waktu lalu demamnya turun, tapi sekarang demamnya kembali tinggi." Jasmine baru saja memeriksa keadaan Daniella. Dia belum tidur di pukul sepuluh malam karena menjaga Quinn dan Daniella.Meski Daniella sudah berusia hampir tiga puluh tahun, tapi baginya Daniella tetap gadis kecilnya."Ibu pasti lelah, biarkan aku yang menjaga Ella malam ini.""Kau juga lelah, Siegren.""Aku baik-baik saja, Bu. Jika Ibu juga sakit, maka tidak akan ada yang menjaga Quinn."Jasmine berpikir sejenak, apa yang dikatakan oleh Siegren benar. "Baiklah, baiklah.""Sekarang ibu istirahatlah.""Ya. Terima kasih, Sayang.""Sama-sama, Bu."Jasmine sangat bersyukur karena dia memiliki putra yang sangat pengertian dan penuh perhatian. Setidaknya dia bisa berbagi beban dengan putranya.Sekarang dia dan suaminya bisa bergantian menjaga Quinn jika Quinn bangun di
Malam ini Altan mengunjungi Daniella seperti yang dia sampaikan di telepon pagi tadi. Dia dan Daniella saat ini berada di taman belakang kediaman itu yang diterangi oleh lampu dengan cahaya yang sedikit redup."Suasana hatimu sepertinya tidak baik." Altan bisa menebak suasana hati Daniella hanya berdasarkan ekspresi wajah wanita yang sudah menjadi tunangannya itu."Aku memarahi Kak Siegren tadi pagi.""Kenapa?"Daniella menghela napas pelan lalu kemudian menceritakan pada Altan.Altan tersenyum geli. "Kakakmu pasti terkejut karena dimarahi olehmu.""Itu sudah pasti. Tidak ada angin tidak ada hujan aku memarahinya hanya karena dia memintaku untuk makan."Altan tiba-tiba memikirkan sesuatu. "Ella, jangan sampai kau melakukan hal seperti itu padaku. Dimarahi tanpa kita berbuat salah benar-benar tidak menyenangkan."Kata-kata Altan membuat Daniella merasa semakin bersalah. "Aku akan mengingatnya dengan baik."Altan menarik Daniella ke dalam pelukannya. "Jangan terlalu dipikirkan. Kakakmu
Hari berganti hari, setelah kemarahan kecil Daniella pada Siegren beberapa waktu lalu, Daniella tidak pernah kehilangan kendali atas dirinya lagi. Dia dan Siegren kembali seperti semula.Waktu berlalu dengan cepat, pertunjukan internasional Mielle telah selesai. Dan saat ini wanita itu sudah berada di bandara dengan Siegren yang menjemputnya.Mielle melangkah cepat menuju ke Siegren, meninggalkan rekan-rekannya yang pulang bersamanya. Wanita itu segera memeluk Siegren dengan perasaan gembira. Akhirnya penderitaannya selesai. Sekarang dia bisa kembali menghabiskan lebih banyak waktu dengan Siegren.Beberapa pencari berita meliput kemesraan antara Siegren dan Mielle. Mengambil beberapa foto dari sudut terbaik mereka."Sayang, aku sangat merindukanmu." Mielle terus memeluk Siegren dengan erat."Mielle, ada banyak orang di sini." Siegren sedikit risih dengan perilaku Mielle yang tidak kenal tempat.Mau tidak mau Mielle melepaskan pelukannya dari Siegren, dia hanya memeluk tangan pria itu
Mielle dan Siegren tidak saling bicara di dalam mobil. Suasana hati Mielle yang awalnya baik tiba-tiba menjadi buruk. Pemikiran-pemikiran yang membuatnya tersiksa muncul di benaknya.Bagaimana jika Siegren ternyata kasih sayang yang diarahkan pada Daniella bukan dari kakak terhadap adiknya melainkan dari pria terhadap wanita? Bagaimana pun keduanya tidak memiliki hubungan darah, perasaan seperti itu bisa timbul di antara keduanya.Dada Mielle sesak. Tidak bisa, dia tidak bisa kehilangan Siegren. Pria itu adalah miliknya, dia tidak mengizinkan siapapun memilikinya.Mobil Siegren sampai di depan gedung apartemen tempat Mielle tinggal."Aku tidak akan mampir karena aku memiliki pekerjaan setelah ini." Siegren bicara setelah diam selama perjalanan."Baik." Mielle keluar dari mobil, dia berharap Siegren akan mengejarnya, tapi yang dia lihat dari kaca di depannya adalah mobil Siegren melaju meninggalkan tempat itu.Hati Mielle patah. Apakah Siegren tidak memiliki sedikitpun perasaan untukny
Semalaman Mielle memikirkan tentang hubungannya dengan Siegren. Dia merasa seperti akan gila ketika memikirkan Siegren berada sangat dekat dengan Daniella yang dicintai oleh Siegren.Satu-satunya cara agar dia bisa membuat Siegren memiliki jarak dengan Daniella adalah dengan segera menjadikan Siegren sebagai suaminya.Dia tahu bahwa Daniella akan segera menikah dengan Altan dalam waktu tiga bulan lagi, tapi itu tidak akan membuat posisinya menjadi aman.Siang ini Mielle memutuskan untuk pergi ke kediaman orangtua Siegren. Dia harus bicara pada Jasmine agar pernikahannya dengan Siegren bisa segera dilaksanakan.Kedatangannya disambut ramah oleh Rosemary, wanita itu segera mengantar Mielle ke tempat Jasmine berada saat ini.Dari tempatnya berada saat ini Mielle bisa melihat Jasmine sedang bermain dengan seorang bayi perempuan. Dia mengerutkan keningnya, anak siapa itu?"Bibi Jasmine." Mielle melangkah dengan senyum manis di wajahnya. Dia mengesampingkan tentang bayi menggemaskan yang me
Daniella keluar dari lift di kediamannya, wanita itu saat ini mengenakan gaun berwarna hijau tua yang memperlihatkan bentuk tubuhnya dengan sempurna.Malam ini dia dan Altan akan menghadiri sebuah acara dari rekan bisnis ayah Daniella. Tidak hanya Daniella saja, oSiegren juga akan pergi, tapi Siegren sudah berangkat lebih dahulu karena pria itu harus menjemput Mielle. Sementara orangtua Daniella berhalangan hadir.Altan tersenyum melihat penampilan calon istrinya. Meski tidak ada rasa cinta terhadap Daniella, dia masih sangat bangga memiliki wanita seperti Daniella sebagai pendampingnya kelak."Calon istriku terlihat sangat cantik malam ini." Altan memberikan pujian yang tulus.Daniella tersenyum percaya diri. "Bukankah aku cantik setiap hari."Altan terkekeh geli. "Baiklah, aku tidak akan berdebat mengenai hal itu karena faktanya memang seperti itu. Daniella Shine selalu cantik setiap hari."Sekarang Daniella juga tertawa. "Baiklah, ayo pergi." Dia menggandeng lengan Altan. Ini adala
Setelah mengantar Mielle kembali ke tempatnya, Siegren pergi ke bar. Pria itu minum sendirian, lau setelah beberapa waktu dia kembali ke kediaman orangtuanya dalam keadaan sedikit mabuk, tapi pria itu berhasil mencapai kamarnya dengan aman.Keesokan paginya, seluruh anggota keluarga sudah ada di ruang makan kecuali Siegren."Bu, di mana Kakak?" Daniella tidak melihat Siegren ada di sana jadi dia bertanya pada ibunya."Kakakmu masih tidur, dia baru kembali beberapa jam lalu. Apa yang dikatakan oleh Cameron semalam pasti telah sangat melukai hatinya." Jasmine tidak hadir di acara itu semalam, tapi dia mendapatkan pemberitahuan dari orang lain mengenai apa yang dilakukan oleh Cameron terhadap putra kesayangannya. Dia juga telah menelpon ibu Cameron dan mengeluh tentang sikap Cameron yang tidak tahu aturan."Aku akan melihat Kakak sebentar.""Ya, Sayangku."Daniella pergi ke kamar kakaknya, ruang makan kini diisi oleh orangtua Daniella dan juga Quinn.Perlahan Daniella membuka pintu kamar
"Paman, lepaskan aku!" Charyne memberontak. Seperti sebelumnya hari ini Altan kembali harus menjemput Charyne di klub malam. Jika sebelumnya Charyne hanya dikelilingi oleh laki-laki, maka malam ini Altan melihat Charyne berciuman dengan laki-laki. Mungkin jika dia datang sedikit terlambat, Charyne dan laki-laki itu sudah memesan kamar hotel."Charyne Brooklyn! Apa sebenarnya yang sedang kau lakukan sekarang? Berulah seperti ini apakah kau berpikir akan membuat orangtuamu memperhatikanmu? Tidak bisakah kau berpikir dengan dewasa, saat ini orangtuamu sedang berada dalam fase yang sulit, seharusnya kau tidak membuat ulah dan membantu keduanya untuk kembali seperti semula!" Altan meluapkan kemarahannya dengan meneriaki Charyne. Wajahnya kini tampak suram, dia tidak pernah semarah ini pada Charyne sebelumnya, tapi apa yang dilakukan oleh Charyne hari ini benar-benar mengecewakannya.Dia tahu bahwa saat ini Charyne sedang dalam kondisi yang tidak baik, tapi menghancurkan dirinya sendiri sep