Share

26. Lintah Darat

26. Lintah Darat

***

"MATUN!"

Matun menoleh pada Hadi yang berteriak. "Jangan berteriak, Bang. Matun kaget."

Perempuan itu kembali menoleh pada Maria, lalu beralih pada mertuanya. "Lagian, Bu. Pinter dandan bisa dipelajari, Bu. Tapi satu hal yang harus ibu tahu. Cantik itu perlu modal. Bagaimana Matun mau cantik kalau anak Ibu ini uangnya sebagian buat biayai selingkuhannya?"

Mata Hadi membulat seketika. Ia tidak menyangka jika Matun akan mengatakan hal itu. "Matun," bisiknya lagi.

Tidak kalah terkejutnya dengan Hadi, Maira dan Katijah pun juga mempunyai ekspresi yang sama. Dua orang itu langsung menatap Hadi yang kini tampak salah tingkah memandangi ketiga perempuan itu satu persatu.

Matun tersenyum miring. "Kenapa, Bang? Kenapa wajah Abang seperti itu? Bukankah Abang selalu mengatakan kalau tuduhan Matun tidak benar? Kenapa sekarang seperti ketakutan begitu?"

Tatapan yang Hadi tunjukkan seolah laki-laki itu tengah menahan marah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status