Share

Bab.22 Mampir

'Apa Reka benar akan menikah dengan Iren?’ batin Rintik. Pikirannya terisi tentang undangan yang disebut-sebut sebagai undangan pernikahan Iren dan Reka. meskipun ia belum membaca isi dari undangan tersebut. Berita tersebut juga sudah menyebar di seluruh divisi.

Selama jam kerja, pikiran Rintik tidak fokus. Otaknya masih memikirkan tentang undangan tersebut. Bahkan ia terus saja menghela nafas berat di hadapan makan siangnya.

Tak lama, langit datang dengan membawa nampan berisi makan siang miliknya. Ia menghampiri Rintik. Kali ini tidak ada Angel diantara mereka.

“Kenapa kamu mendesah di hadapan makanan? Itu tidak baik,” ucap Langit seraya mendaratkan bobot tubuhnya pada kursi di hadapan Rintik. tempat yang dipilih Rintik sangat strategis untuk mengobrol. Dia memilih tempat yang terletak di pojok kantin yang sedikit jauh dari keramaian.

“Oh! hai.,” sapa Rintik canggung.

Langit tersenyum merasa gemas ada Rintik yang merasa canggung terhadapnya.

‘Kenapa? Tidak usah merasa canggung. Ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status