Share

Penuh Rasa Benci dan Dendam

Pria itu terus menatap keduanya dengan sorot mata membunuh. Terutama pada Alsya. Tatapannya sarat akan rasa kebencian dan dendam.

“Sya, kenapa?” tanya Aiden ketika istrinya diam mematung.

Alsya terkesiap, tubuhnya seketika berputar ke arah Aiden dan membelakangi lelaki itu.

“Nggak papa. Ayo pulang,” ajak Alsya menarik tangan Aiden agar segera ke mobil.

Hatinya tidak tenang berada lama-lama dalam satu ruangan dengan orang yang telah membuat dirinya trauma.

"Kita ke apartement dulu ya, nanti baru aku antar pulang," kata Aiden menoleh ke arah Alsya yang membisu.

“Sya!”

Aiden menepuk pundak Alsya, sampai gadis itu terperanjat.

“Bisa jangan ngagetin aku nggak kak?” berang Alsya.

Melihat Alsya yang langsung marah, Aiden lebih dulu mengucap maaf sebab ia sama sekali tidak bermaksud membuat sang istri terkejut.

“Habisnya kamu melamun terus. Kayak orang lagi banyak pikiran. Ada masalah apa?” tanya Aiden dengan suara lembut.

“Nggak lagi mikirin apa-apa kok. Cuma ngantuk aja,” elak Alsya memali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status