Share

Aku kecewa

Harapan kini tinggal harapan. Do'a yang semalam Nata panjatkan dengan sepenuh hati, rupanya tak dikabulkan oleh Tuhan.

Terbukti dari sejak bangun tidur sampai sekarang hendak berangkat ke kantor, tak sedikit pun Gea membuka suaranya. Jangan kan berbicara, bersitatap dengannya selama beberapa detik saja sepertinya enggan.

Tak ayal, sifat Gea yang tak biasa itu membuat Nata tampak frustasi.

"Kamu mau kemana?" Nata bertanya seraya menyentuh lengan Gea yang hendak berjalan melewatinya.

"Ya ke kantor lah. Gak liat pakaianku serapi ini," lihat. sekalinya bicara judesnya minta ampun.

"Berangkat bareng, ya," ucap Nata masih mencoba peruntungan agar perang dingin ini segera berakhir.

Namun lagi dan lagi Gea menolak untuk menyetujui genjatan senjata yang dilayangkan sang suami. Dengan tampang acuh, dia memilih berjalan menuju pintu gerbang yang langsung diikuti Nata.

"Gea, kamu gak mau berangkat sama, Mas?" ayunan langkah kaki pria itu seketika terhenti bersamaan dengan pertanyaannya yang mengu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status