Share

Sesal

Bunyi ketukan pintu menghentak Atika. Tak lama terdengar suara Ratih dari balik daun pintu.

"Nona, Nyonya Helen ingin bertemu. Beliau menunggu di ruang keluarga."

"Ya Tuhan...gak bisakah aku tenang sebentar saja?" gerutu Atika seraya bangkit dan menilai penampilannya sendiri di dalam cermin.

Jangan sampai Helen menemukan cela dalam pemilihan busana yang Atika kenakan kali ini. Kemarin sore, habis telinga Atika diceramahi sepanjang waktu hanya karena ia mengenakan celana jeans. Atika merasa untuk usia kandungannya yang sekarang, ia masih belum perlu mengenakan baju khusus ibu hamil. Protes dari Helen sungguh mengada-ada.

"Mulai hari ini, aku akan menemanimu di sini. Sampai Elang pulang dari perjalanan bisnisnya," kata Helen yang bagi Atika bagai sambitan pedang tajam di lehernya.

"Gak perlu repot-repot, Nek. Aku bisa menjaga diri sendiri, ada Bu Ratih di sini juga sudah lebih dari cukup."

"Bahkan kalau bisa bawa saja ajudanmu ini sekalian!" lanjut Atika dalam hati tidak berani menyuara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status