Share

31. Pernikahan Faruq dan Marwa

Seorang lelaki bertubuh besar dan tinggi itu berjalan mengendap-endap mendekatiku. Perlahan dia menarik selimut yang menutupi tubuhku juga Hermin.

Dust!

Aku kentut, tak kuat menahan perutku yang teramat sakit karena masuk angin dan menahan BAB. Sontak bau busuk menyeruak ke udara setelah selimut itu dibuka.

Ough ... Ough ... Ough!

Tak heran dia mau muntah-muntah tak tahan mencium aroma itu. Aku sendiri yang kentut saja mau muntah juga. Aku melihat Hermin menahan nafas sambil menutup hidungnya.

"Kurang ajar, udah wajahnya jelek jorok pisan! Makanannya bangkai tikus kali" umpat lelaki itu bergumam lirih.

Sepertinya dia orang Indonesia, dia menggunakan logat bahasa daerahnya. Dia berjalan menjauhiku sambil membekap hidung dan mulutnya. Lelaki itu melanjutkan memeriksa satu persatu orang yang tidur.

"Cari apa bang?" tanya salah seorang yang terbangun saat melihat ada cahaya ke wajahnya.

"Cari buronan pembunuhan, jangan-jang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status