Share

Sok Bekerja Keras, Katanya

Bab 79

Sok Bekerja Keras, Katanya

Pov Mega

Aku merasa badanku sakit semua, seakan-akan remuk karena habis terjun payung dan mendarat di bebatuan karang. Meskipun sejatinya aku tahu kalau jika benar-benar mengalaminya, aku sudah mati. Mendadak pikiranku sampai di sana. Pemikiran tentang apakah aku sudah mati?

Seingatku, sebelumnya aku berada di toko dan sedang merapikan manekin bersama Hilda. Lalu, apa yang terjadi setelahnya?

Aku membuka mata dengan berat dan saat itu cahaya lampu membuatku mengernyit.

“Mega, kamu udah sadar?”

Itu suara yang sangat aku kenali pemiliknya. Mas Mamat? Kenapa dia ada di sini?

“Mas, aku panggilkan dokter aja, ya?”

Dokter? Aku kenapa?

Setelah beberapa saat, aku baru bisa melihat wajah Mas Mamat yang tampak cemas. Siluet Mbak Desi baru saja pergi.

“Kamu nggak apa-apa, Ga?” tanyanya.

“Mas, aku ada di mana?” Aku kesulitan untuk memikirkan apa yang terjadi padaku saat ini karena kepala seakan dihantam balok besi.

“Rumah sakit,” jawab Mas Mamat. “Teman kamu bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status