Share

Si Mulut Pedas

Bab 83

Si Mulut Pedas

Pov Author

Sudut bibir Hilda berkedut. Dia melirik Mega yang masih terdiam, agaknya wanita itu terguncang, kaget, syok, atau sejenisnya.

Sementara kakak sepupunya yang terhormat tampak tidak menunjukkan ekspresi bersalah sama sekali. Lelaki beralis tebal itu justru masih asyik meladeni Kevin--Hilda sendiri tidak tahu sejak kapan saudaranya itu bisa akrab dengan anak kecil--yang terua merengek karena ban mobil mainannya lepas.

"A-anu, Mbak. Maksud Mas Ari bukan--"

"Udah jelas waktu kamu jelasin kalau suaminya sibuk kerja." Perkataan itu ditujukan kepada Hilda, tetapi fokus matanya masih sibuk pada mobil mainan Kevin. Tangannya dengan ulet membenarkan letak ban yang tadi lepas. "Seharusnya waktu mau pulang dari rumah sakit juga dia ada di samping istrinya."

"Mas!" tegur Hilda, antara gemas dan kesal karena mulut lelaki itu tidak bida direm.

"Saya bilang begini bukan karena nggak ada suami Mbak Mega." Dia mengabaikan adiknya dan beralih menatap Mega. "Kalau Mbak b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status