Share

Bab 25: Pria yang Terdiam

Bab 25: Pria yang Terdiam

Ditegur begitu, kedua mata ini seketika basah. Aku tidak menyangka akan ada seseorang yang bersedia memanggil diri mereka orang tua untuk wanita yatim piatu sepertiku. Selama ini, aku hanya mampu menyebut mereka bibi dan paman, karena mereka adalah dua orang yang selalu berdiri untukku setelah ayah dan ibu pergi untuk selamanya.

Ya, aku memang belum menjelaskan apa pun sejak awal. Aku tidak punya orang tua, lebih tepatnya mereka sudah berpulang beberapa tahun lalu dan meninggalkan sedikit warisan. Mereka berdua ini adalah teman baik ayah dan ibu semasa hidup. Mereka punya anak perempuan, namun tinggal di luar negeri dan tidak pernah pulang kecuali lebaran.

“Kenapa malah bengong?” Presiden direktur menegur. Pria yang tidak pernah kusebut sepanjang kisah ini memandangi diriku dari ujung kepala hingga kaki. Mungkin saja dia sedang mencoba memahami alasan dari kepergianku selama satu bulan.

“Mas, ja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status