Share

28 Surat Rumah Lagi Yang Dicari

"Kamu itu kerjaannya keluyuran melulu, Mia!"

Mas Fery menyambut kedatanganku di rumah dengan wajah ketus. Padahal aku baru saja tiba dan belum sempat duduk atau pun istirahat.

"Aku bukan keluyuran, Mas. Aku kan baru pulang ngelayat dan kamu tahu itu," bantahku segera beralasan.

Mas Fery tampak beranjak dari tempat duduknya kemudian berdiri menghadapku.

"Kamu mulai pandai berbohong ya, Mia!" Mas Fery berkacak pinggang sambil melayangkan tatapan nanarnya kepadaku.

"Bohong bagaimana sih, Mas. Kamu kan tahu kalau papahnya Rani meninggal." Aku masih bersi kukuh tak mau disalahkan.

"Lagi pula, tumben jam segini kamu sudah pulang," tambahku basa-basi saja.

"Kamu bohong, Mia! Rani berkata kalau kamu tak lama di kediaman duka. Kamu pergi sejak tadi pagi sementara Rani di rumah duka sendirian." Mas Fery mengungkapkan kekesalannya.

"Oh jadi, Rani. Dia mengadu sama kamu!" Aku tak mau kalah.

"Bukan Rani yang mengadu, tapi aku yang bertanya," elak suamiku. Aduh dia selalu saja membela Rani membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Defnimar
bikin penasaran nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status