Share

Bab 38: Menunggu

Apel yang lima menit lalu diambil Baskara dari kulkas sudah habis hanya menyisakan tangkai dan bagian tengah tempat biji bersemayam. Pria itu sudah berpuluh kali memeriksa ponselnya. Nihil. Masih belum ada balasan dari Aruna. Bahkan terakhir kali dia mengecek, pesan yang dikirimkannya masih belum dibalas.

Kaki Baskara bergerak berulang tanpa disadarinya. Kebiasaan yang selalu muncul setiap kali dia gelisah. Aruna juga yang pertama kali menyadari kebiasaannya itu. Dia masih ingat kenangan itu dengan jelas. Saat Baskara akan mengikuti seleksi untuk perlombaan yang sekarang tidak diingatnya tetapi dulu terasa sangat penting. Aruna menemaninya di ruang tunggu. Hanya membutuhkan waktu satu menit untuk gadis itu menyadari kebiasaan yang bahkan tidak pernah disadari oleh sayang empunya tubuh.

Baskara membuang sisa apel ke tempat sampah, kembali ke ruang duduk dengan membawa sebotol air dingin. Segera setelah duduk, dia kembali memeriksa ponselnya. Masih tidak ada notifikasi yang diharapkann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
taungut sidin
lanjut mang.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status