Share

BAB 16 || Sepi dan Sendiri

"Ingat! Rapat jam tiga sore." Setelah turun dari mobil, Elvian kembali mengingatkan Airish tentang jadwal rapat yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari. Dengan begitu, setidaknya meskipun Airish lupa, gadis itu tidak memiliki alasan untuk menyalahkan siapa pun karena sebelumnya sudah diingatkan.

"Betapa cerewetnya seorang Elvian," gumam Airish seraya memutar bola mata.

Hingga setelah laki-laki itu berlalu memasuki lobi perusahaan, Arish menoleh ke samping, mengajak Juna pindah ke depan. Sementara dirinya duduk di jok pengemudi, pemuda itu duduk di sebelahnya.

Mesin sudah menyala sejak tadi. Namun, Airish sama sekali belum menyentuh pedal gas. Pusat perhatiannya menjadi milik Juna untuk saat ini. Dipandanginya Juna dengan tatap penuh damba, membuat Juna lagi dan lagi merasa risih—atau mungkin jadi salah tingkah?

"Ada sesuatu yang mau aku sampaikan ke kamu," ucap Airish.

"Apa?"

Airish tersenyum tipis. Kemudian, tanpa aba-aba, dia langsung memeluk erat lengan Juna, menyandarkan dagu d
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status