Evan mengerang, menghentikan gerakannya. Dia berusaha istirahat sejenak setelah rudalnya melakukan tugasnya dengan baik. Valen merasakan liangnya terus mengejang. "Astaga, rasanya enak! rasanya seperti di surga. Uhhhhh! Ini betul-betul enakkk." Tubuhnya terus mengejang. "Wuhhh. Oh." Valen mengerang penuh semangat, menghirup udara dengan lapar. Tubuh mereka masih menyatu, Valen dan Evan memompa dan menggeliat hingga tidak ada yang bisa bergerak lagi. Mereka merosot lemah, kemudian pantat telanjang Valen meluncur turun dari tepi sofa dan dia terjatuh ke lantai berkarpet tebal. Rudal Evan meluncur keluar dari liang gadis itu yang ketat. Evan ikut-ikutan berbaring di atas karpet. Mereka berdua terbaring berkeringat di sisi tempat tidur."Astaga, ini betul-betul hebat!" Evan tersentak, benar-benar kelelahan. Karena takut dan merasa tidak nyaman, takut ketahuan, maka Vallen sudah duduk dengan bersandar pada sofa. Evan menyeret dirinya ke posisi duduk di samping Valen, yang masih ngo
Sesaat setelah Jojo meledak, Rahul semakin menghentakkan tubuhnya hingga dia semakin dekat dengan apa yang ingin dia capai. Jojo merasakan denyut batangnya Rahul menyentak kuat dengan kepala batangnya membengkak hingga terasa penuh di liang surganya Jojo, Disusul dengan aliran deras dari Rahul yang mengalir di dalam dirinya. Keduanya merasakan pelepasan dengan waktu yang hampir bersamaan. Tubuh Jojo mengejang setelah merasakan pelepasan yang luar biasa. Jari-jari tangannya menancap di punggung berwarna hitam lelaki yang jauh dari tampan itu. Setiap kali Rahul mengejang di dalam tubuh Jojo, Jojo merespons dengan getarannya yang tak terkendali. Dari liangnya hingga ujung jarinya, dia merasakannya, dia merasakan pelepasan yang dilakukan Rahul itu. Seolah-olah air cintanya Rahul itu, menciptakan riak yang tumbuh menjadi gelombang, yang semakin kuat saat Jojo berusaha melepaskan diri dari kungkungan tubuh Rahul.Akhirnya kejantanan lelaki tua berumur 52 tahun itu berhenti berdenyut
Evan menelan salivanya dia sebenarnya ingin mengucapkan sesuatu yang romantis kepada gadis yang baru saja dia ambil kesuciannya itu. Tapi dia tidak melakukannya. Dia cuma berkata, "kalau begitu selamat malam." Dia menganggukkan kepalanya. Hanya itu yang didapat Vallen. Apa yang dia inginkan tidak menjadi kenyataan tapi dia harus puas dengan itu. Setidaknya untuk saat ini. Vallen mengangguk dan sedikit membungkukkan tubuhnya. Setelah itu, Evan segera mengendarai mobilnya menjauhi Valen yang masih berdiri di depan rumah kost-nya. Valen cuma bisa menghela nafas. Entah kenapa, tapi dia sangat berat saat melihat pria itu meninggalkannya. Walaupun mungkin besok akan ada pertemuan kembali, tapi dia ingin ada kata-kata indah atau kata-kata manis dari pria itu untuknya. "Dia punya istri dan dia sangat mencintai keluarganya. Apa yang bisa aku harapkan?" batin Vallen sambil dengan lunglai membalikkan tubuhnya untuk masuk ke dalam rumah kostnya. Pagi harinyaValen bangun dari tidurnya. Ia t
Evan mengecup Valen dan Valen menyambutnya dengan kecupan yang panas.Valen ingin menghibur pria yang sudah mulai merebut hatinya ini. Dua bibir bertemu. Dua lidah saling taut. Mereka berdua mulai merasakan perasaan bergelora dalam hati mereka berdua. Tapi kemudian Evan membuka matanya, menyadari kalau dia berada di dalam kamarnya. Kamar tidurnya bersama Jojo selama ini, dan bisa saja Jojo akan kembali ke kamar ini dan menemukan dia bersama Valen seperti ini. Karena itu, Evan langsung menarik wajahnya dari wajah Valen. Dia masih bisa melihat kekecewaan di mata Valen karena tindakannya ini. "Panjang ceritanya. Terima kasih," kata Evan. "Aku tidak tahu harus berbuat apa." Valen memeluk Evan lagi. Ia ingin Evan tahu bahwa ia selalu ada untuk Evan."Kamu bisa cerita padaku. Cerita semua masalahmu. Aku akan siap menjadi pendengarmu. Aku tidak ingin kamu mengalami nasib seperti seseorang yang dulu aku sayangi."Evan menarik wajahnya dari wajah Valen. Dia menatap penuh selidik ke arah V
Mendengar kata-kata Valen sebelumnya, Evan sadar kalau memang sesuatu telah terjadi pada dirinya. Evan sadar kalau dia mulai berubah tepat setelah dia tidur dengan Valen. Sebelumnya, ada keinginan yang sangat kuat di pikiran Evan untuk bunuh diri.Setiap detik dia seperti didorong untuk bunuh diri. Sepertinya ada oknum jahat yang terus menanamkan pikiran untuk bunuh diri di hatinya karena dia tidak sanggup lagi dengan kenyataan perselingkuhan yang dilakukan istrinya itu. Tapi dia sadar kalau setelah dia membalas perselingkuhan istrinya, dengan berselingkuh dengan Valen, maka seperti ada sesuatu yang terlepas dari benaknya.Dia tidak lagi berpikiran untuk membunuh diri walaupun dia masih berusaha untuk menyelamatkan pernikahannya dengan Jojo. Melihat wajah Valen yang cantik, melihat kepolosan pikirannya yang memberi diri untuknya supaya dia tidak lagi frustasi dan mengalami nasib yang sama seperti ayahnya, maka saat ini, Evan mulai memikirkan tawaran Valen untuk menjadikan Valen se
Keduanya sempat saling melepaskan diri.Evan menuju ke pintu kamarnya untuk mengunci pintu. Setelah itu, dia balik mendekati Valen.Valen menelan salivanya saat Evan sudah berada dekat sekali dengan tubuhnya.Evan tahu apa yang dia dibutuhkan saat ini. Apa yang jiwanya butuhkan saat ini.Karena itu, dia mulai menjelajahi tubuh Valen dengan tangannya sementara bibirnya mulai mendekati bibir Valen."Aku punya permintaan," bisik Valen sambil menelan salivanya karena hampir tidak mampu menahan pesona Evan yang menghanyutkan dirinya.Valen tidak tahu lagi apa yang terjadi padanya. Apakah dia melakukan ini murni karena rasa kasihannya pada pria beranak dua ini, ataukah karena dia memang berhasrat pada pria bermata teduh ini. Dia tidak tahu yang mana."Apa itu. Katakan padaku dan aku akan melakukan apapun yang kamu mau," bisik Evan sambil menatap mesra ke arah Valen."Di awal, kamu harus memperlakukan aku dengan lembut dan romantis.""Oke.""Terimakasih.""Kamu akan mendapatkannya, sayang."
Valen telah hanyut dan semakin melambung dalam kemesraan yang mencekam jiwanya.Evan mengerti jika wanita di hadapannya ini telah semakin terlena dalam menikmati kebersamaan mereka.Karena itu, karena Evan tidak mau kehilangan momentum, maka tangan kanannya dengan lembut ia gerakkan untuk kembali meremas buah dada itu.Tak henti, Valen mengerang nikmat. Gemas menahan geli yang diwujudkan Evan di tubuhnya. Diremasnya pundak Evan dengan sentuhan yang tidak kalah panas.Evan masih merajalela di bagian dada Valen, membuat gairah Valen semakin melonjak tinggi.Lidah Evan melakukan variasi di pucuk bukit kembar nan ranum ini, kadang menjilat kadang menghisap untuk membuat Valen semakin berhasrat.Jerit dan rintihan Valen sesekali terdengar, melukiskan betapa dia telah hanyut terbawa arus kenikmatan yang mencekam jiwanya.Jeritan dan rintihan itu juga menandakan kalau Valen semakin melambung dalam gairah yang tak bertepi.Evan mengerti kalau gadis cantik ini telah semakin terlena dalam menik
Hasrat Evan semakin meninggi saat dia mendengar suara jeritan dari Valen itu, sehingga Evan mempercepat gerakan lidahnya. Evan menjilati daerah keintiman milik Valen dari atas ke bawah, balik lagi ke atas. dia melakukannya dengan penuh sensasi.Evan adalah seorang suami yang sangat mencintai istrinya karena itu setiap kali berhubungan dengan istrinya, dia selalu berusaha memastikan istrinya akan merasakan kenikmatan yang luar biasa.Berangkat dari pengalamannya bersama istrinya itu, maka Evan kini membuat Valen bergelinjang nikmat dengan pinggul yang terus bergerak-gerak menikmati setiap belaian dari lidah Evan yang betul-betul membiusnya dalam kenikmatan yang amat sangat.Valen kembali menarik-narik rambut Evan tanda ada suatu rasa yang tidak tertahankan yang sedang dia rasa.Valen terus berteriak-teriak meracau tanpa arti, menjerit untuk mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan saat ini.Hingga akhirnya Valen berteriak kencang seiring dia merasakan ada suatu cairan yang meninggalk