Share

Penawaran Masa Depan

“Kenapa kau melihatku terus?” tanya Aju nyaris saja tergagap.

“Pengen saja,” jawab Aiden terlihat begitu santai. “Lanjut saja sarapannya.”

Mendengar hal itu, Aju meringis pelan. Setelah kecanggungan semalam, mana mungkin dia bisa sarapan dengan tenang? Terutama ketika Aiden menatapnya dengan sangat intens. Padahal, rasanya kemarin baik-baik saja.

Sebagai perempuan, tentu saja Aju bisa merasakan perubahan sikap Aiden beberapa waktu terakhir. Lelaki yang jauh lebih muda darinya itu, terlihat lebih sering memandang dirinya. Pun terlihat marah ketika ada lelaki lain, seperti ketika ada Damian. Aju tahu, tapi rasanya tetap canggung ketika Aiden mulai makin menunjukkan perasaannya.

“Apa kau benar-benar hanya akan makan itu?” tanya Aiden dengan kening berkerut, ketika menatap mangkuk berisi sarapan yang empunya rumah.

“Hari ini aku makan lebih banyak dari biasa.” Aju tak segan memberi tahu. “Aku butuh sedikit tenaga, makanya aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status