Share

Bab. 18 Realita tak Sesuai Ekspektasi

Santi menatap sinis ketika Melinda membuka pintu kamar mandi, "Udah numpang tak tau diri lagi! Dasar upik abu! Udah di gedor-gedor dari tadi juga tapi pura-pura tuli. Ngapain aja sih di dalam? Mandi atau tidur?"

"Pas mbak datang tadi, aku juga baru masuk loh mbak. Tadi di serobot duluan sama Dina," jelas Melinda.

"Apaan bawa-bawa nama ku? Aku dengar loh!" kata Dina yang ternyata sudah ada berdiri di dapur.

"Gak kok. Kan beneran tadi kamu menyerobot masuk ke kamar mandi saat aku mau masuk, gak bohong aku,"

"Halah! Begitu saja ngadu! Kamu kan tahu sendiri kalau aku kebelet, makanya aku masuk duluan!" elak Dina.

"Udah Din. Paling juga alasan upik abu ini. Minggir aku mau masuk!" kata Santi menggeser tubuh Melinda yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi.

"Mau ngadu kok gak pakai mikir? Mbak Melin lupa kalau mbak Santi itu pro siapa? Dasar upik abu jadi benalu!" sindir Dina.

Tapi tak di gubris oleh Melinda, dia langsung berlalu ke kamarnya dengan wajah ditekuk. Membuat Yusuf menyern
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status