Share

09. Altar Bayangan

Kaki terus bergerak akan tetapi isi kepala Suluh dipenuhi awan kelam yang tidak seharusnya terbebani kepada bocah dua belas tahun. Sebutan Mukhalis barangkali sudah berkali-kali disematkan kepadanya dalam mimpi, entah itu kejadian absurd tak memiliki arti maupun yang akan tiba di masa depan.

Suluh sama sekali tak tahu, memeriksa luka sayatan di lengan kirinya. "Bila tak segera membuat ramuan, aku sudah dapat dipastikan tak akan bertahan," dia bergumam, mendengar suara air entah di mana.

Mengedarkan sorotan mata, Suluh menoleh ke berbagai arah, menemukan sungai kecil lagi dangkal tetapi bersih dan tak terkontaminasi. Bahkan ketika dia menghampiri, Suluh dapat melihat ikan-ikan kecil mondar mandir, takut oleh eksistensi manusia.

"Kebetulan sekali," Suluh melepaskan tas rotan beserta atasan. "Aku harus membersihkan tubuhku dari cedera ini."

Yakin tak ada siapapun selain dia di sini, Suluh tanpa berpikir dua kali masuk ke dalam sungai hanya memakai seutas kain menutupi area bawah, meri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status