Share

49. Om Tampan

“Oh nggak ada, Tante” jawab Fahri cepat dan kembali melanjutkan makannya.

“Bagaimana kamu suka?” tanya Sadam basa-basi.

“Iya Om, Fahri sangat suka dengan mie pangsit, dulu kalau masih ada mami Fahri sering diajak ke sini, ya meskipun mami nggak suka dengan mie pangsit,” lanjutnya lagi.

“Oh ya kenapa? Berarti yang suka makanan ini papi Fahri?” tanya Sadam penasaran.

“Nggak, Papi juga nggak suka, makanya papi jarang menemani kita ke sini paling Fahri sama mami saja, papi kan sibuk kerja,” celetuknya lagi.

Sadam menatap tajam ke arah Falisha. Tentu saja membuat wanita cantik itu kembali salah tingkah.

“Sudah jangan diajak ngobrol terus anaknya, kita tidak boleh mengajarkan anak makan sambil bicara bisa kebiasaan nanti,” protes Falisha.

“Oke.” Sadam menggerakkan tangannya seperti mengunci mulutnya sendiri dan kembali mereka menikmati hidangan itu dengan nikmat. Sadam pun tak tanggung-tanggung memesan kembali satu porsi untuknya sendiri untuk ikut menemani makan mereka.

Lagi-lagi Sad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status