Share

Momen bersama

Keesokan paginya, Vania bangun dengan badan yang hampir remuk. Meskipun semalam bukanlah bukan aktivitas fisik tapi Vania merasa kelelalahan secara mental dan batin, lalu sepertinya hal tersebut memengaruhi fisiknya.

Dia menengok Kinan dikamarnya yang ternyata juga sudah bangun.

"Selamat pagi Kinan..." sapa Vania ringan.

Vania yang mengenakan jubah untuk menutupi kamis tipisnya itu masuk dan mengeluh rambut Kinan.

Kinan sepertinya tampak malu dengan perlakuan Vania. Dengan aktivitas Kinan semalam rasanya rambutnya pasti bertindak karena kemarin malam, Kinan menikmati permainan yang lumayan menguras fisik sehingga membuatnya banyak berkeringat, lalu tiba mansion pada malam pukul 11 lebih sehingga pelayanannya hanya memberinya pakaian ganti dan cuci muka saja.

"Rambut saya kotor Bi..." Kinan malu malu saat mengatakannya.

'Ah... gemasnya...' batin Vania kegiarangan melihat tingkah laku Kinan.

"Tidak masalah..."

"Tapi nanti tangan Bibi jadi kotor..." Kinan malu karena dia belum mencuci
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status