Saat sarapan, Vania sudah mendapatkan kabar dari Hara bahwa operasi pertama mereka berlangsung sukses. Vania sarapan dengan hati gembira. Entah mengapa rasa makanannya jauh lebih enak, sehingga Dia makan dengan lahap. Hari ini, Dia sangat menanti-nanti kabar selanjutnya dari Ani.Pelayan Sira dan Reva sengaja dipilih Hara karena perawakan mereka yang menggoda. Keduanya masih muda tapi juga sangat berani. Itu karena perawakan mereka yang bagus tapi tidak dengan kedudukannya, sehingga mereka sering mendapatkan pelecehan dari laki-laki. Setelah bekerja di kediaman Ansel, mereka merasa mendapatkan perlindungan. Majikan mereka sangat baik dan jauh dari kata bajingan hidung belang. Duke juga selalu menindak tegas pelayannya apabila terbukti melakukan kesalahan. Setelah merasa diayomi, pelayan tersebut menaruh kesetiannya dengan bangga pada kediaman Ansel."Operasi selanjutnya ada di ruang makan," kata Vania kepada dirinya sendiri.Karena sangat senang, Vania merasa hampir bisa menyelesaikan
Vania sudah menyelesaikan hampir setengah dokumen yang tertumpuk untuk Dia cek dan teliti lalu mencapnya. Perasaan berbunga-bunga ini rasanya sangat menyenangkan. Meski Dia sulit bersosialisasi tapi berkat Hara dan Ani, Dia bisa tahu kalau para karyawan di kediaman Duke sangat menghormati dan menghargainya.Di sisi lain, Count dan Countess tengah dalam suasana buruk. Dunia mereka tampak suram ditambah hubungan keduanya yang memanas karena kejadian tadi pagi. Reta sebenarnya sadar kalau suaminya sama seperti lelaki pada umumnya yang akan tergoda juga dengan wanita muda, tapi karena kondisi keuangan County Zergnet sangat memprihatinkan, suaminya tidak bisa bermain mata. Jangankan untuk menghidupi gundik, untuk menghidupi istri dan anaknya saja Dia kelabakan. Tapi berkat kebaikan Elis yang mau membiayai sekolah anaknya Lalisa, pengeluarannya jadi berkurang. Dulu sebelum Elis meninggal, Dia adalah sumber keuangannya, Dia bisa dengan mudah meminjam uang dengan jumlah yang besar tanpa harus
Perasaan terbakar karena kesal, geram dan entah berantah memenuhi pikiran Reta dan Robert. Sial, sungguh hari yang sial bagi mereka. Hari kamis, mereka mulai mengutuk hari kamis yang sial. Bahkan dari pagi sebelum mereka bangun hingga siang menjelang sore. Hari kamis akan menjadi hari yang akan selalu mereka benci seumur hidup.Reta merasa rasanya ada yang sedang mengisenginya dan mencoba bermain dengannya. Kesabarannya diuji sampai batasnya. Hidungnya kempas-kempis karena sedang emosi. Darahnya naik, mungkin jika berkepanjangan akan mempengaruhi kesehatannya. Dia memikirkan siapa dalang yang ada dibalik semua kejadian ini? Kenapa semua pelayan disini semua menghindarinya?. Bahkan ketika Dia bertemu dengan pelayan dan hendak memanggilnya, para pelayan itu langsung putar arah dengan langkah buru-buru. Reta diabaikan dan itu membuatnya jengkel."Brengsek..." katanya sambil menggenggam gaunnya di tempat duduk. Nafasnya tersengal-sengal, sepertinya denyut jantungnya melaju sangat kencang.
Malam itu para karyawan mansion dan para ksatria tengah mengadakan jamuan sederhana di paviliun belakang, hal tersebut adalah ide Vania. Ini adalah pertama kalinya para karyawan dan para ksatria berbaur menjadi satu. Perjamuan biasanya hanya diadakan untuk para bangsawan dan jarang sekali perjamuan ditujukan untuk karyawan yang lebih rendah dari majikannya.Dalam sambutan singkatnya, perjamuan tersebut diadakan untuk mengenang mendiang Duke dan Duchess. Masing-masing karyawan juga diberikan waktu untuk menyebutkan kenangan mereka kepada kedua mendiang. Suasana yang tadinya ramai menjadi hening, penuh haru dan hangat. Mengenang kebaikan orang yang berumur pendek adalah kesedihan yang tiada obatnya.Mereka adalah karyawan yang diperlakukan dengan baik dan hormat. Ada juga yang mereka dipekerjakan karena rasa kasihan seperti Eric, seorang anak yang berusia 14 tahun. Dia sudah bekerja disini 4 tahun lamanya. Sebelumnya Dia adalah yatim piatu yang hidup di jalanan, Gama yang sedang dalam
Itu adalah sarkasme dan memang bisa dibenarkan, jika itu adalah tamunya. Tapi mereka bukanlah tamu, mereka menetap di mansion atas kemauan mereka sendiri. Sebetulnya Vania tidak masalah jika mereka berdua ingin memperpanjang masa tinggal di kediaman Duke tersebut. Tapi masalahnya mereka adalah tamu yang congkak dan bertingkah seolah-olah seperti pemilik mansion. Gemar membentak dan menyiksa dan itu yang membuat Dia tidak suka. Vania yang menjunjung tinggi keadilan tidak bisa melihat hal tersebut."Tidak hormat?," tanya balik Vania, alisnya naik sebelah karena ucapan Robert sepertinya tumpang tindih dengan tindakannya."Piton..," panggil Vania kepada sang kepala koki."Iya Nyonya...," balas Piton. Kakinya melangkah mundur menuju majikannya. Vania melihat muka Piton yang sudah memerah karena tamparan, lalu tangannya yang juga memerah karena satu pukulan kayu ulin atau yang dikenal juga dengan kayu besi. Kayu ulin adalah kayu yang kokoh dan merupakan kayu import dari Kerajaan yang jauh.
Hari yang panjang dan melelahkan serta penuh kurasan energi itu sudah berlalu. Badan Vania rasanya sangat lelah. Kepalanya juga rasanya cenat cenut, itu mungkin akibat Dia terlalu mencurahkan semua emosinya hari ini. Suaranya bahkan serak karena sepanjang malam tadi Dia mengeluarkan suaranya dengan setengah berteriak tegas, bahkan urat di lehernya sampai keluar ketika Dia berbicara dengan Count dan Countess of Zergnet. Matanya terlihat kuyu dan lelah. Itu adalah hari dimana semua orang terkena darah tinggi dan senam jantung secara bersamaan. Puji Dewa tidak ada yang sakit karena serangan jantung dan kaget. Itu adalah perang saraf antara orang dewasa yang punya kekuasaan. Perang yang hanya bisa dimenangkan jika posisi seseorang lebih tinggi, dengan syarat bukan sebagai tersangka. Karena Vena yang menjunjung tinggi keadilan bagi seluruh umat manusia pasti tidak mau juga menyalahgunakan posisi dan wewenang. Baru kali ini Dia bersyukur dilahirkan sebagai anak seorang Duke dan terlebih sek
Sudah dari pagi sekali Jeff melakukan koordinasi dengan banyak karyawan. Untuk pertama kalinya Nyonya barunya itu menyuruhnya menyiapkan sarapan pagi bersama dengan dua keponakannya.'Itu terjadi setelah seminggu' kata Jeff dalam hati.Setahu Jeff, Lady Vania yang punya wajah galak itu juga mukanya sangat dingin, meskipun sebenarnya Jeff tahu kalau Lady Vania adalah Lady yang berhati hangat dan sangat baik. Dia adalah orang yang mudah berempati dan simpati. Dia juga orang yang berkemauan keras, terbukti bahwa di Kerajaan Merden dimana perempuan hanya mementingkan status lelaki yang akan Dia nikahi, tapi Lady Vania justru sibuk belajar mengejar gelar akademiknya. Dia selalu berusaha untuk menemukan penelitian terbaru yang akan berguna untuk banyak orang. Kakaknya Gama juga tidak memaksakan kehendaknya untuk menyuruh Vania pulang dan menikah dengan laki-laki. Hanya itu yang bisa Gama berikan kepada Vania, yaitu kebebasan untuk memilih hidupnya. Gama yang dari kecil sudah disibukkan deng
Kesha, anak perempuan yang berusia 4 tahun tersebut terlahir dengan kondisi khusus. Dia lahir dengan berat badan kurang dan menunjukkan gejala kelebihan mana yang berlimpah. Pada zaman tersebut setiap orang biasanya terlahir dengan mana. Mereka yang bergolongan bangsawan dan punya riwayat garis keturunan leluhur dengan sihir paling melimpah juga biasanya terlahir dengan mana yang banyak. Sedangkan orang-orang biasa, biasanya terlahir dengan mana yang kecil atau secukupnya. Mana orang biasanya, biasanya cukup digunakan untuk kehidupan sehari-hari, seperti menyalakan api bagi yang berelemen api, mengeringkan baju bagi yang berelemen angin dan lain sebagainya. Tapi para bangasawan dengan nenek moyang yang punya sihir berlimpah biasanya digunakan untuk membantu negara ketika terjadi peperangan, menjaga perbatasan, menjaga dari jangkauan monster dan lain sebagainya, itu sebabnya para bangsawan juga bangga karena mereka punya banyak mana di tubuh mereka, meskipun kalau mereka sadar, mana ya