Share

Menembak Mati

Ainsley sama sekali tak melepaskan pandangannya dari ayahnya. Ia terus saja memperhatikan ayahnya yabg bergerak lincah namun kalah jumlah. Ayahnya sudah mengalahkan dua diantara musuh-musuhnya. Namun masih ada dua musuh yang sangat tangguh, menyerang ayahnya bertubi-tubi secara bersamaan. Ainsley meringis melihatnya. Ia tak tega melihat ayahnya di pukuli seperti itu. Ayahnya mulai lemah, gerakannya tak segesit tadi, pukulannya tak sekuat tadi. Pikiran Ainsley mulai melayang membayabgkan hal yang tidak seharuanya ia bayangkan.

"Ya Tuhan ... kumohon ... lindungilah daddy. Jika aku bisa aku pasti akan membantunya." Ainsley tak henti-hentinya memanjatkan doa.

Ainsley meraih ponselnya, hendak menghubungi Dixon lagi namun ia urungkan. Karena ia takut mengganggu konsentrasi menyetir Dixon.

Ainsley mulai tak tenang karena ayahnya sudah hampir kalah. Tidak, ayahnya sudah kalah. Dua penjahat itu mengeroyok ayahnya tanpa memberi ampun. Sepertinya mereka memang ingin merenggut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status