Share

Chapter 15

“Aw.” Ratih menekik kesakitan.

Darah segar mengalir dari jari telunjuknya, segera ia mengambil tisu untuk membersihkan darah dari jarinya dan juga yang sudah menetes di meja. Pikirannya sejak tadi memang tidak enak, biasanya jika demikian sedang terjadi sesuatu pada putrinya. Ia jadi tidak fokus melakukan pekerjaannya.

“Ada apa ini sebenarnya?” Tanya Ratih pada dirinya sendiri.

Oma Rahma yang baru saja masuk ke dapur hendak mengambil minuman dingin terkejut saat melihat Ratih yang masih menggenggam tisu penuh darah. Ia segera mendekati Ratih.

“Ada apa Ratih? Tanganmu kena pisau? Kenapa tidak hati-hati. Obati saja dulu, masaknya dilanjut lagi nanti.” Perintah Oma Rahma.

Ratih hanya mengangguk lalu keluar dari dapur untuk mencari alat P3K di kotak dekat ruang keluarga. Vania sedang duduk santai sambil menonton televisi disana.

“Ada apa Ratih?” Tanya Vania masih belum mengalihkan pandangannya dari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status